Polda Metro Gelar Simulasi Pengamanan Antisipasi Kerusuhan Di TPS Pemilu

by -117 Views

Polda Metro Jaya menggelar simulasi pengamanan pemilu (pemilu). Simulasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terganggunya ketertiban dan keamanan masyarakat pada rangkaian Pemilu 2024.

Pantauan Detikcom, Rabu (18/10/2023), Simulasi Sispamkota Operasi Mantap Brata digelar di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya. Turut hadir di lokasi, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Wakapolri Brigjen Suyudi Ario Seto, Direktur Kriminal Kombes Hengki Haryadi, Dirlantas Kombes Latif Usman, Direkrimsus Kombes Ade Safri Simanjuntak, hingga Kabid Humas Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. .

Hadir pula di lokasi sejumlah pemangku kepentingan mulai dari Dishub hingga Satpol PP. Selain itu, turut hadir jajaran Kapolri di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Simulasi dilakukan mulai dari jaringan keamanan kampanye hingga pelaksanaan pemungutan suara. Simulasi dilakukan oleh beberapa satuan, mulai personel satuan lalu lintas hingga resmob.

Ada skenario kerusuhan massal di tempat pemungutan suara (TPS). Kerusuhan terjadi karena simpatisan tidak menerima hasil pemungutan suara.

Massa aksi terlihat mendorong petugas yang sedang bertugas dan berusaha bergegas masuk ke kantor KPU. Mereka juga terlihat melemparkan botol minuman dan barang lainnya.

Polisi keamanan berusaha menghalangi massa memasuki kantor KPU. Kerusuhan berlanjut dengan aksi massa yang membakar spanduk dan material lainnya.

“Kami menghimbau untuk tidak melakukan tindakan yang mengarah pada pelanggaran hukum. Kami akan mengambil tindakan tegas,” ujar protokoler melalui pengeras suara.

Bukannya mendengarkan, massa malah semakin anarkis dan memaksa masuk ke kantor KPU. Polisi pun menurunkan mobil meriam air dan menyiagakan kendaraan Barakuda.

Beberapa tembakan gas air mata terpaksa dilepaskan untuk membubarkan kerusuhan. Polisi kemudian mengamankan provokator dan pihak lain yang memicu kerusuhan.

Dalam simulasi tersebut juga ditampilkan ancaman menghalangi Wapres untuk melakukan aksi terorisme. Penembakan terjadi di lokasi terjadinya aksi terorisme.

Dinarisasi ada tas berisi bom di sana. Beberapa ledakan terdengar saat bom meledak. Namun polisi melalui unit penjinak bom bisa mengatasi hal tersebut.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya….

Lihat juga ‘Sejumlah Pemuda Gelar Aksi Dukung Gibran Jadi Wakil Presiden di Senayan’:

[Gambar: video berdurasi 20 detik]

Polri telah menyiapkan tim Operasi Tabah Brata jelang Pemilu 2024. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, pengamanan harus dilakukan secara humanis dan profesional.

Hal itu disampaikan Sigit dalam acara apel gelar tim Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023). Pengamanan pada Pemilu 2024 dilakukan dengan menerapkan sistem buddy.

Buddy system merupakan sistem pengamanan yang dilakukan oleh minimal dua orang anggota Polri atau TNI untuk saling melindungi rekan yang bertugas.

“Menerapkan pengamanan dengan rasa tanggung jawab, humanis, dan profesional sesuai SOP dengan menerapkan buddy system untuk menjamin keselamatan personel,” ujar Sigit dalam amanahnya.

Dalam operasi ini, Polri juga membentuk pola pengamanan sistem regional/zonasi. Polri membagi zonasi untuk Brimob Polri dan Dalmas Nusantara.

“Polri juga telah membentuk pola pengamanan sistem regional/zonasi bagi personel Korps Brimob Polri dan Dalmas Nusantara, dimana Korps Brimob Polri terbagi menjadi 4 wilayah sedangkan Dalmas Nusantara terbagi menjadi 7 zonasi, ” dia berkata.

“Tak hanya itu, Polri juga menyiapkan 2.000 personel Brimob Power on Hand Kapolri dan 8.500 personel Dalmas Nusantara yang siap dikerahkan kapanpun dan dimanapun di seluruh Indonesia,” lanjutnya .