Perlu Ditulis Ulang: Irjen Karyoto, Mantan Anggota KPK, Harus Menangani Kasus Dugaan Pemerasan SYL melalui Mabes Polri

by -154 Views

Sabtu, 21 Oktober 2023 – 16:04 WIB

Jakarta – Pengamat Kepolisian dari ISESS (Institute for Security and Strategic Studies), Bambang Rukminto mengatakan kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebaiknya ditarik penanganannya oleh Mabes Polri. Sebab, kata dia, hal ini untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan antara Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

Perlu diketahui, Irjen Karyoto pernah dinas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Deputi Penindakan KPK sekitar tahun 2020. Saat itu, Karyoto menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK dimana atasannya Firli Bahuri selaku Ketua KPK. “Benar. Untuk mencegah conflict of interest Kapolda Metro, memang sebaiknya kasus ini diambil alih oleh Mabes Polri,” kata Bambang saat dihubungi pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Apalagi, kata dia, terlapor dalam kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo diduga adalah Ketua KPK, Komjen (purn) Firli yang merupakan mantan perwira tinggi (pati) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). “Mengingat terlapor, yang juga masih menjabat Ketua KPK juga purnawirawan bintang 3 Polri,” ujarnya.

Karena, Bambang sangat khawatir jika kasus ini ditangani oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan terjadi intervensi. “Pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Krimsus Polda Metro Jaya yang masih berpangkat melati 3, rawan untuk diintervensi yang mengakibatkan ketidakobyektifan pemeriksaan,” jelas dia.

Sementara, Bambang tak memungkiri kalau masyarakat akan menduga penanganan kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo ini ada motif tersendiri antara Irjen Karyoto terhadap Firli Bahuri. Namun, kata dia, terlalu jauh jika penanganan kasus ini dikaitkan dengan motif pribadi antara Irjen Karyoto dengan Ketua KPK, Firli Bahuri. “Terlalu jauh bila itu dikaitkan dengan motif pribadi, meskipun asumsi-asumsi seperti itu akan muncul di masyarakat. Asumsi seperti itu malah menafikan profesionalisme Polri. Makanya, hemat saya memang sebaiknya ditarik ke Mabes Polri,” ungkapnya.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar Buka Suara

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar buka suara terkait dirinya yang menjalani pemeriksaan dalam kasus yang menimpa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Kombes Irwan mengatakan jika pemeriksaan terhadap dirinya sebenarnya sudah dilakukan di awal bulan Agustus 2023 lalu. Saat itu ia diperiksa dalam tahap penyelidikan. “Pemeriksaan terhadap saya sudah dilakukan pada tahap penyelidikan kemarin, dilaksanakan di awal-awal Agustus 2023,” ujarnya kepada awak media di Kota Semarang pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Selanjutnya, penanganan kasus itu terus berjalan dan masuk dalam tahap penyidikan. Nantinya dirinya mengaku juga akan diperiksa kembali. “Kemudian informasi yang kami dapatkan bahwa proses penanganan kasus ini sudah tahap penyidikan tentu saya akan dimintai keterangan lagi sebagai saksi dalam tahap penyidikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Irwan mengakui jika memang ada pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Ia mengatakan juga menemani SYL untuk bertemu dengan Firli. Pertemuan itu diakui dalam rangka membuat kesepakatan dalam mencegah tindak pidana korupsi. Untuk hal-hal yang terjadi seterusnya, Irwan mengaku juga tidak tahu. “Pernah ada di tahun 2021 kira-kira di bulan Februari itu saya diminta menemani pak SYL untuk menemui pak Firli dalam rangka membangun atau membuat MOU kerja sama pencegahan tindak pidana korupsi atau pendampingan di Kementan dalam hal ini pencegahan korupsi. Itu saja yang saya tahu,” paparnya.

Irwan juga membantah jika ada penyerahan uang yang seperti saat ini informasi beredar. “Penyerahan uang itu tidak betul saya tidak pernah merasa. Kan seperti yang saya sampaikan tadi saya sudah dimintai keterangan dalam tahap penyelidikan sekarang kan sudah masuk tahap penyidikan tentu saya akan dimintai keterangan,” bebernya.

Disisi lain, Irwan menjelaskan jika hubungannya dengan Firli adalah mantan atasan di kepolisian. Sedangkan hubungan dengan SYL adalah kerabat keluarga. “Pak Firli adalah atasan langsung saya ketika saya menjabat Direktur Kriminal Umum di Polda Nusa Tenggara Barat kira-kira tahun 2017. Kemudian, pak Mentan adalah paman saya kebetulan bersaudara dengan mertua perempuan saya,” tuturnya.