Kematian Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya yang Tidak Wajar

by -114 Views

Rabu, 29 November 2023 – 13:53 WIB

Tasikmalaya – Kasus kematian anak berkebutuhan khusus berusia 10 tahun di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang tidak wajar, kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Tasikmalaya. Polisi telah memeriksa lima orang dari pihak keluarga korban.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, Iptu Ridwan Budiarta mengatakan bahwa hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter sebelumnya, menemukan luka yang tidak wajar di tubuh korban.

“Ada luka parah seperti bekas tusukan di perut,” ujarnya, Rabu 29 November 2023.

Hasil pemeriksaan dari orang-orang terdekat korban yang kini menjadi saksi, ada pengakuan dari orang tua kandung bahwa mereka sempat mencubit korban ketika korban menolak makan.

“Ada pengakuan mencubit, tapi itu perlu kita dalami agar semuanya terbuka,” ungkap Ridwan. Kasus kematian bocah berkebutuhan khusus muncul ketika orang tua angkat korban melapor adanya luka lebam di kepala dan luka lainnya di beberapa bagian tubuh dengan fisik korban yang sangat kurus. Padahal saat diserahkan oleh orang tua angkat kepada orang tua kandung delapan bulan lalu, tubuh korban masih gemuk dan sehat.

Syamsul Munajat (orang tua angkat korban) mengadopsi korban sejak usia 7 bulan, kemudian merawatnya hingga korban berusia 10 tahun. Delapan bulan lalu orang tua angkat menyerahkan korban kepada pihak orang tua kandung.

Orang tua angkat mengaku curiga penyebab kematian korban yang dianggap tak wajar, selain kondisi luka juga kondisi fisik berubah drastis. Semula korban berperawakan gempal namun dalam kurun waktu delapan bulan tubuh korban menjadi kurus.

Untuk membuktikan dugaan tersebut, tim dokter forensik dari RSUD dr Slamet Garut Jawa Barat melakukan autopsi dengan disaksikan Polres Tasikmalaya dan pihak Desa Sukaasih. Usai proses autopsi, korban dimakamkan di Kampung Bantarsuling, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.