Proses Pencarian 11 Orang Hilang Akibat Banjir Bandang Terkendala, Basarnas Ungkap Tantangannya

by -110 Views

Sabtu, 2 Desember 2023 – 22:25 WIB

Humbang Hasundutan – Tim SAR gabungan mengalami kesulitan dalam pencarian 11 orang hilang akibat banjir bandang disertai longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara, Jumat malam, 1 Desember 2023, sekitar pukul 21.15 WIB.

Hal itu diungkapkan oleh Humas Basarnas Medan, Sariman Sitorus saat dikonfirmasi VIVA Medan, Sabtu 2 Desember 2023. Pencarian akan dilanjutkan pada Minggu pagi, 3 Desember 2023, dengan menyelusuri lokasi bencana alam tersebut.

“Batu-batu besar terbawa derasnya banjir bandang. Dalam proses pencarian korban hilang, dari 12 orang, baru satu korban berhasil ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” kata Sariman.

“Iya, 11 orang terus kita upayakan melakukan pencarian dan evakuasi,” tutur Sariman.

Bupati Kabupaten Humbang Husundutan, Dosmar Banjarnahor mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan mendirikan dua posko bagi masyarakat korban banjir bandang dan tanah longsor itu.

“Kami menyediakan dua posko untuk para pengungsi yang ditempatkan di Kantor Camat Bakti dan di gedung serba guna HKBP Simangulampe,” ucap Dosmar, dalam keterangannya.

Dosmar menjelaskan bahwa posko yang ditempatkan di Kantor Camat Bakti siap menampung pengungsi sebanyak 80 orang. Sedangkan, di gedung serba guna HKBP Simangulampe menampung sebanyak 60 orang.

Setelah disediakan posko, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan juga akan menyediakan bantuan sandang dan pangan untuk para pengungsi. Dosmar juga telah menginstruksikan jajarannya di Pemkab Humbang Hasundutan untuk dapat berkoordinasi dengan stakeholder dalam penanganan bencana alam hingga pencarian para korban.

“Sejumlah alat berat yang ada di BPBD, PUTR dan di Dinas Pertanian dan Ketapang disebut sudah dikerahkan ke lokasi. Dinas sosial juga sudah menyiapkan dapur umum untuk kesediaan makanan bagi keluarga yang terdampak longsor,” jelas Dosmar.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait untuk melakukan normalisasi di lokasi kejadian banjir bandang dan longsor.

“Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan mengajak seluruh elemen masyarakat supaya sama-sama berdoa untuk keselamatan warga Humbang Hasundutan, yang terdampak bencana dan selalu waspada karena saat ini curah hujan masih tinggi di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan,” ucap Dosmar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Tuahta Ramajaya Saragih menjelaskan bahwa longsor dan banjir bandang itu, karena intensitas hujan yang tinggi terjadi di Kabupaten Humbahas.

Sementara itu, pada Jumat pukul 21.15 WIB, terjadi luapan air yang membawa material longsoran berupa bebatuan yang sangat banyak dan berukuran besar mencapai sekitar 2,5 m3, yang merusak rumah penduduk, fasilitas umum, dan lahan pertanian di Desa Simangulampe.

Tuahta mengungkapkan peristiwa bencana alam sudah dilaporkan kepada Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, dan mengkoordinasikan proses pencarian korban, dengan TNI/Polri, SAR, dan BPBD Humbahas.

“Tenaga medis termasuk peralatan, baik itu dari Puskesmas dan RSUD Doloksanggul disiagakan untuk menangani korban, pun dinas lingkungan hidup yang telah menyiapkan kebutuhan air bersih,” ujar Dosmar.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait untuk berkoordinir melakukan normalisasi di lokasi kejadian banjir bandang dan longsor.

“Data korban tewas dan korban hilang masih dilakukan pencarian. Sejumlah alat berat yang ada di BPBD, PUTR dan di Dinas Pertanian dan Ketapang disebut sudah dikerahkan ke lokasi. Dinas sosial sudah menyiapkan dapur umum untuk kesediaan makanan bagi keluarga yang terdampak longsor,” jelas Dosmar.