Pertemuan Jokowi dengan PM Kishida untuk Bahas Proyek MRT Jakarta dan Isu Palestina

by -245 Views

Sabtu, 16 Desember 2023 – 22:17 WIB

Jakarta –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida di Kantor PM Jepang pada Sabtu, 16 Desember 2023. Keduanya membahas kerja sama antara Indonesia dengan Jepang di berbagai bidang, salah satunya terkait kerja sama Indonesia-Jepang dalam pembangunan MRT Jakarta.

Jokowi menyampaikan apresiasi atas komitmen Jepang dalam pembangunan jalur timur-barat MRT Jakarta, dan berharap pembangunan fase selanjutnya dapat diselesaikan sesuai rencana. “Saya berharap pembangunan jalur utara-selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Sekretariat Presiden pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Terkait transisi energi, Indonesia sebagai co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC), menekankan pentingnya kerja sama pendanaan dekarbonisasi yang inklusif, dan transfer teknologi rendah karbon. Selain itu, AZEC juga harus memastikan tindak lanjut 12 MoU yang ditandatangani beberapa waktu lalu saat pertemuan tingkat menteri AZEC.

“Dalam mohon dukungan percepatan tiga proyek prioritas: pembangkit listrik geotermal di Muara Laboh; waste to energy di Legok Nangka; dan pengelolaan lahan gambut di Kalteng,” ujarnya.

Kedua pemimpin itu juga membahas kerja sama di bidang mineral kritis serta maritim. Tentu, Jokowi berharap Jepang dapat mendukung kemajuan hilirisasi industri mineral Indonesia, dan kontribusi Indonesia sebagai bagian penting rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) dunia.

“Saya harapkan dukungan yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi pulau terluar Indonesia, termasuk pengembangan industri perikanan serta hibah kapal patroli dan ikan,” kata Jokowi.

Terakhir, Presiden Jokowi dan PM Kishida juga membahas isu terkait Palestina. Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan genjatan senjata permanen, merancang bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, dan mendorong dimulainya proses damai untuk mencapai penyelesaian dua negara secepatnya.

“Dan dukungan Jepang sangat diharapkan,” ujarnya.