Polusi Udara di Jakarta pada Tahun 2023 Semakin Memperihatinkan, Menjadi Salah Satu Isu yang Dibahas di Panggung Pemilihan Calon Presiden.

by -143 Views

Polusi Udara di Jakarta Semakin Memburuk, Apa Sebabnya?

Polusi udara di Kota Jakarta semakin hari semakin memprihatinkan. Pencemaran udara telah merenggut hak ekologis warga Jakarta untuk menghirup udara bersih dan memiliki lingkungan yang sehat. Warga dipaksa hidup berdampingan dengan polusi udara yang mengancam kesehatan dan masa depan anak-anak.

Publik figur ramai-ramai menyoroti buruknya kualitas udara Jakarta setahun belakangan ini. Potret langit Jakarta disandingkan dari waktu ke waktu. Sebelum dan saat pandemi rentang 2020-2022, dan tahun 2023. Langit biru Jakarta berubah putih keabu-abuan. Sepanjang tahun 2023, tingkat polusi Jakarta terus memburuk.

Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, Jakarta pernah menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023. Indeks kualitas polusi udara Jakarta mencapai angka 186 alias masuk kategori tidak sehat.

Langkah-langkah konkret pengendalian polusi udara Jakarta dirumuskan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. “Kami akan bergerak dari sektor hulu hingga hilir. Pengawasan kualitas udara yang komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat juga dibutuhkan sebagai bagian dari upaya bersama,” kata Luhut.

Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi masalah polusi udara, yaitu tilang emisi secara bertahap hingga water mist di gedung-gedung tinggi. Pemprov DKI Jakarta juga melakukan uji coba kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi sebanyak 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN). Meskipun kebijakan WFH tidak dilanjutkan karena dinilai tidak efektif mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Isu penanganan polusi udara Jakarta menjadi topik yang disinggung dalam debat perdana Pilpres 2024. Salah satu calon presiden (capres) bahkan menjadikan isu polusi udara Jakarta sebagai ‘senjata’ menjatuhkan lawan. Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, menyebut bahwa polusi udara Jakarta tidak hanya bersumber dari dalam kota, tetapi juga dari luar kota seperti pembangkit listrik tenaga uap di Lampung yang terbawa angin ke Jakarta.

Dari berbagai upaya dan pernyataan tersebut, tampaknya penanganan polusi udara harus melibatkan berbagai pihak dan harus diarahkan pada solusi yang menyeluruh untuk masalah ini. Jokowi, presiden saat ini, juga menyadari akan seriusnya masalah polusi udara dan telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.