Sabtu, 23 Desember 2023 – 22:38 WIB
Jakarta – Polda Metro Jaya siap mengamankan Hari Raya Natal 2023 dengan melakukan penjagaan terhadap gereja-gereja yang akan digunakan untuk beribadah. Secara total, ada ribuan gereja yang akan dijaga oleh aparat kepolisian di Jakarta dan sekitarnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jumlah gereja di Jakarta dan sekitarnya yang akan kita beri pengamanan sebanyak 1.807 gereja,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Sabtu, 23 Desember 2023.
Trunoyudo menjelaskan secara rinci ribuan gereja yang akan dijaga oleh polisi yaitu terdiri dari 138 gereja di Jakarta Pusat, 287 gereja di Jakarta Utara, 204 gereja di Jakarta Barat, 126 gereja di Jakarta Selatan, dan 171 gereja di Jakarta Timur.
Selain itu, kata dia, pengamanan juga dilakukan di 213 gereja di Kota Tangerang, 277 gereja di Kota Bekasi, 144 gereja di Kabupaten Bekasi, 165 gereja di Depok, 81 gereja di Tangerang Selatan, dan 1 gereja di kawasan Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
Nantinya, ribuan gereja ini akan dijaga oleh 4.041 personel kepolisian yang disiagakan dalam Operasi Lilin Jaya 2023.
Sebelumnya, ribuan personel gabungan dari TNI-Polri, serta stakeholder terkait dikerahkan dalam Operasi Lilin 2023, dalam rangka pengamanan perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru 2024. Operasi dimulai selama 12 hari terhitung mulai 22 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024.
“Operasi ini melibatkan 129.923 personel yang terdiri dari TNI-Polri serta stakeholder terkait lainnya, yang ditempatkan pada 1.668 pos pengamanan, 670 pos pelayanan, dan 113 pos terpadu untuk menjamin keamanan 49.676 objek pengamanan,” ujar Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto kepada wartawan, Kamis, 21 Desember 2023.
Menurut dia, perayaan Natal dan tahun baru kali ini bertepatan dengan masa kampanye, sehingga ada potensi kerawanan yang lebih tinggi. Untuk itu, ia mengingatkan perlu antisipasi gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas), serta keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang berpotensi akan terjadi saat perayaan Nataru 2024.
“Pada Nataru tahun 2024 ini Polri dan stakeholder terkait telah memetakan permasalahan kamseltibcarlantas dan kamtibmas yang harus diwaspadai,” katanya.
Menurut dia, Polri bersama stakeholder terkait pun menerbitkan susunan runtutan kerja (SKP) yang memuat tentang pembatasan operasional angkutan barang, penempatan rekayasa lalu lintas, pengendalian arus lalu lintas, penyeberangan laut, dan penundaan perjalanan. Dalam rangka mengantisipasi kepadatan penumpang, pada titik pelayanan moda transportasi umum dilakukan pengaturan jadwal keberangkatan.
“Dorong pembelian tiket secara online, dan pengaturan harus keluar masuk bersama dengan stakeholder terkait. Selain itu laksanakan patroli jalan kaki guna mencegah terjadinya kejahatan,” ujar Agus.
Halaman Selanjutnya