Berjuang Sama Saya Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

by -140 Views

Saya mengenal Pak Sjafrie Sjamsoeddin pertama kali sebagai komandan divisi taruna di Angkatan ’74. Dia menjadi teman saya sejak kami berada di Pavilion 5, Lembah Tidar, AKMIL, sampai kami sama-sama menjadi siswa kursus kecabangan Infanteri. Kami berlatih bersama-sama, baik latihan para, latihan komando, dan lainnya.

Ketika kami berpangkat Letnan Dua, kami bertugas di kompi yang sama di bawah Letnan Satu Mujain, seorang lulusan Secapa yang terjun bersama Pak Beni di Merauke dan mendapat Bintang Sakti.

Kami berpisah setelah kami berpangkat Letnan. Meskipun kami sama-sama Grup 1 Parako, beliau menjadi Komandan Kompi di Kompi 111, dan saya menjadi Komandan Kompi di Kompi 112. Selanjutnya, kami berkarier masing-masing. Beliau menjadi pengawal presiden, menjadi komandan grup di Paspampres, akhirnya juga menjadi komandan Batalyon di Grup 1, menjadi Wakil Asisten Operasi Kopassus, dan Komandan Korem.

Sebagai orang yang dianggap dekat dengan Presiden Soeharto, mungkin seharusnya setelah 1998 Pak Sjafrie bisa mengalami karier yang lebih tinggi lagi. Tapi itu risiko. Sejak awal kami sudah diingatkan oleh senior-senior, “semua jabatan di tentara Kolonel ke atas adalah jabatan politis. Setelah Kolonel, semuanya tergantung pada politik. Nasib kami belum tentu sesuai dengan profesionalisme.”

Yang ingin saya sampaikan di sini adalah apa yang saya lihat dari dekat. Pak Sjafrie menjadi bintang 3, dan sempat menjadi Wakil Menteri Pertahanan, sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, dan sampai sekarang pun masih membantu saya di Kementerian Pertahanan.

Beliau memiliki disiplin pribadi yang sangat tinggi. Dia tidak pernah menjelek-jelekkan orang lain atau menghambat karya orang lain. Selalu memimpin dengan tenang, dengan keren, dan dengan hati yang teguh.

Dia seorang penembak yang bagus, menjaga fisik yang baik, tekun dalam belajar, taat pada agamanya, dan sangat teliti. Selama beberapa tahun berada satu kamar dengannya, saya melihat sendiri betapa tidak pernah lepas satu kalipun dari kewajiban shalat lima waktu dan puasa Senin Kamis. Dia juga sangat sukses dalam operasi di Timor Timur, di Aceh, dan di Papua. Sangat dicintai oleh anak buahnya, tenang, dan pendiam. Menurut saya, dia adalah salah satu Jenderal terbaik dari generasinya.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-letnan-jenderal-tni-purn-sjafrie-sjamsoeddin/

Source link