Sempat Disorot Jokowi, Prabowo Juga Buka Suara Soal Anggaran Stunting Rp 10 M yang Kurang Efisien

by -135 Views

Jakarta – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, ikut menyoroti anggaran stunting di Indonesia yang dinilai kurang efisien dalam penggunaannya. Ini adalah keluhan yang sebelumnya juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Bahkan sudah berkali-kali Pak Jokowi menemukan kasus yang paling besar. Kasus anggaran stunting beliau periksa satu-satu di daerah, anggaran stunting biayanya kalau nggak salah Rp10 miliar,” kata Prabowo dalam acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di Jakarta, Rabu (31/1).

Prabowo kemudian mengungkapkan bahwa dari total anggaran stunting sebesar Rp10 miliar itu, sekitar Rp8 miliar digunakan bukan untuk membeli makanan dan susu.

“Rp8 miliar dipakai untuk perjalanan dinas, rapat kerja, simposium. Hanya Rp2 miliar dipakai untuk membeli susu dan telur untuk anak-anak,” ujar Prabowo.

Oleh karena itu, dalam salah satu programnya bersama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Prabowo mendorong perlunya lebih gencar program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak Indonesia di sekolah agar pencegahan stunting menjadi lebih efisien.

“Jadi salah satu program yang saya canangkan, free lunch for all children in Indonesia. Jadi, free lunch kita sudah hitung. Free lunch ini ternyata langkah strategis,” jelasnya.

Prabowo melanjutkan, program makan siang dan susu gratis sudah dilaksanakan di sekitar 76 negara di dunia, termasuk beberapa negara dengan pendapatan per kapita setengah dari Indonesia, seperti Kamboja, India, dan Malaysia.

“India sudah melaksanakan ini sekitar lima tahun lebih. Kamboja dan Malaysia, mereka berani melaksanakan. Menurut saya, ini jawaban untuk stunting, terhadap investment for growth,” katanya.

Menurut Prabowo, program makan siang dan susu gratis ini bukan hal yang sia-sia, karena juga termasuk dalam cakupan bantuan sosial dan pendidikan.

“Kita bisa lihat (program makan siang dan susu gratis) bisa turun ke semua bidang (sosial dan pendidikan). Sumber daya ada jika kita bisa fokus kembali, jika kita bisa dialokasikan kepada hal-hal yang mendesak,” tambahnya.

Sebelumnya, pada bulan Juni 2023, Jokowi mengatakan bahwa anggaran penanganan stunting seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk pembelian telur, susu, ikan, daging, sayuran, dan lainnya. Sebab, bahan-bahan tersebut langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan untuk rapat atau perjalanan dinas.

“Kapan stuntingnya akan selesai kalau caranya seperti ini? Ini yang harus diubah semuanya. Kalau anggaran sebesar 10 miliar itu, mestinya yang untuk lain-lainnya itu 2 miliar, sedangkan 8 miliar itu untuk langsung telur, ikan, daging, sayur, berikan ke yang stunting,” ujar Jokowi. (SENOPATI)

Source link