Kamis, 21 Maret 2024 – 11:22 WIB
Jakarta – Jenderal LB Moerdani menjadi pusat perhatian publik di Tanah Air karena sukses menjalankan misi rahasia, termasuk menyelundupkan senjata ke Taliban di Afghanistan. Namun, ada satu operasi super rahasia yang terkait dengan Israel.
Menurut buku “Benny Moerdani: yang Belum Terungkap”, Benny Moerdani berhasil membeli 32 pesawat bekas A-4E Skyhawk dari Israel pada tahun 1979. Operasi tersebut diberi nama sandi Operasi Alpha karena diambil dari huruf pertama pesawat tersebut. Operasi ini merupakan tugas langsung dari Presiden Soeharto karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga dilakukan dengan sangat rahasia.
Misi yang dijalankan oleh Benny Moerdani ini tidak main-main, Ancaman dilakukan bahwa jika misi tersebut gagal, seluruh anggota tim yang terlibat tidak akan diakui oleh Moerdani. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (purn) Ashadi Tjahjadi dalam bukunya “Loyalitas Tanpa Pamrih” mengatakan bahwa Benny mengancam tidak akan mengakui kewarganegaraan anggota tim jika gagal membawa misi tersebut.
Pembelian pesawat tersebut juga merepotkan Indonesia karena harus mengirim tim, mulai dari teknisi hingga pilot, tanpa diketahui oleh banyak pihak. Identitas semua prajurit yang dikirim ke Israel dibuang di laut Singapura. Untuk menjaga kerahasiaan, para prajurit menyebut Israel sebagai Arizona, negara bagian di Amerika Serikat, dan alamat korespondensi diarahkan ke Kantor Atase Pertahanan KBRI di Washington, AS.
Salah satu anggota tim bernama Djoko Poerwoko dalam otobiografinya menceritakan bahwa mereka terbang ke Frankfurt menggunakan Lufthansa. Setelah beberapa kali pindah pesawat, mereka tiba di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Usai latihan terbang operasi Alpha pada 20 Mei 1980, brevet dan ijazah pendidikan selama enam bulan dibakar oleh perwira intelijen penghubung di depan mereka. Barang milik mereka juga dibakar termasuk peta navigasi dan peta perjalanan.
Setelah itu, mereka pulang ke Indonesia melalui Washington. Selama dua pekan, mereka diajak keliling Amerika, tidur di sepuluh hotel, dan mencoba berbagai transportasi. Mereka kemudian ke Arizona, pangkalan US Marine Corps, Yuma Air Station, untuk berlatih di sana. Pada hari terakhir, mereka diwajibkan berfoto seolah-olah baru diwisuda dan menerima ijazah versi Marine Corps di depan A-4 Skyhawk milik Amerika. Setelah kembali ke Indonesia, mereka memamerkan Skyhawk saat ulang tahun ABRI pada 5 Oktober 1980.