Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Hadi Tjahjanto menggelar rapat koordinasi pembentukan satuan tugas (satgas) judi online bersama beberapa kementerian/lembaga pada Selasa, 23 April 2024.
Baca Juga:
Menko Polhukam Sebut 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online
Rapat itu diikuti oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Purn. Hinsa Siburian, Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Reynhard Silitonga, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Pol. Wahyu Widada, dan Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Baca Juga:
Miris! Menkominfo Sebut Transaksi Judi Online Capai Rp 327 T di 2023
Berdasarkan analisis PPATK, kata Hadi, sebanyak 3,2 juta warga di Indonesia yang bermain judi online slot. Lalu, sekitar 80 persen bermain di bawah nilai Rp100 ribu.
Meskipun di bawah Rp100 ribu, nilai agregat perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023, menurut catatan PPATK, mencapai Rp327 triliun.
Baca Juga:
Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF
“Tahun 2023 itu sebanyak 3,2 juta warga negara bermain judi online, 80 persennya memang bermain di bawah nilai Rp 100 ribu. Dan dicatat bahwa perputaran yang di tahun 2023 itu mencapai Rp 327 triliun, agregat, keluar masuk, keluar masuk, itu tercatat Rp 327 triliun, itu berasal dari 168 transaksi,” kata Hadi di Kantor Kemenkopolhukam RI, dikutip Rabu, 24 April 2024.
Kemudian, Hadi menambahkan Kemenkominfo telah menghapus sebanyak 805.923 konten judi online yang beredar di dunia maya sejak 30 Desember 2023 lalu. Ia mengatakan situs judi online di Indonesia berkaitan dengan server di luar negeri.
“Jadi, memang sangat besar ya. Dan, server-nya ada di luar negeri,” ucapnya.
Di sisi lain, Hadi mengaku adanya perubahan tren judi online di Indonesia mulai dari tahun 2015, 2016 dan 2023. Ia menambahkan, warga di Indonesia paling banyak minat bermain judi online sejak tahun 2023.
“Bareskrim (Badan Reserse Kriminal Polri, red.) menyebutkan sejak 2015 sampai dengan 2023 tercatat beberapa model. Pada tahun 2015 itu judinya bersifat credit market, kemudian pada tahun 2016 itu cash market, pada tahun 2023 sudah masif menggunakan link alternatif, server di luar negeri, yang paling banyak diminati judi online dengan slot,” katanya.
Ia pun menduga warga Indonesia minat bermain judi online slot karena mudah di akses kapan saja dan dimana saja. Asalkan, kata dia, dapat tersambung dengan jaringan internet.
“Ini lebih mudah, kapan saja, di mana saja. Artinya, kapan saja sambil duduk ini bisa melaksanakan judi online,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
“Jadi, memang sangat besar ya. Dan, server-nya ada di luar negeri,” ucapnya.