Polri Meminta Barter Penangkapan Fredy Pratama Setelah Ditangkapnya Buron Nomor 1 Thailand

by -502 Views

Tanggal Rabu, 5 Juni 2024 – 02:30 WIB

Jakarta – Polri berharap dengan berhasil menangkap buronan nomor 1 Thailand yang bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, dapat melakukan barter dengan buron narkoba Indonesia Fredy Pratama yang saat ini bersembunyi di Thailand.

“Bukan. Kita kan join nih. Ada Budi, ada balas lah. Ada ubi ada talas. Kita juga minta demikian dong. Dia kan gembong besar. Ya saling tuker aja, barter. Itu yang kita inginkan,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa, Selasa, 4 Juni 2024.

Eks Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya ini mengungkap telah terjadi kesepakatan antara Polri dan Royal Thai Police terkait hal ini. Dia mengatakan bahwa Fredy diyakini berada di perbatasan Thailand dan Burma.

“Di perbatasan antara Thailand dan Burma. Nanti pak Audi, dan pak Wadir dan tim Freddy akan berangkat bersama dengan tersangka, ke sana. Kita sudah berbicara dengan menteri. Dengan Dirnarkoba dan imigrasi akan membantu untuk menangkap. Kita berdoa tim beliau kembali dari indo, bisa membawa Freddy Pratama,” ujarnya.

Sebelumnya, buronan nomor 1 Thailand Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod telah dideportasi pada Selasa, 4 Juni 2024 siang. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti.

Pemulangannya ke Thailand dilakukan melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Chaowalit akan diawasi oleh 10 anggota Korps Bhayangkara.

Selama berada di Indonesia, Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod mengakui telah memalsukan beberapa dokumen identitas, seperti KTP, KK, bahkan akte kelahiran. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada.

Selain itu, ada seorang WNI bernama FS yang membantu Chaowalit dalam pembuatan identitas palsu sebagai WNI dengan nama Sulaiman. Identitas palsu tersebut meliputi KTP, KK, dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur. Para pelaku ini masih dalam pencarian.

Halaman Selanjutnya: Pemulangan Chaowalit ke Thailand dilakukan melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Dia akan diawasi oleh 10 anggota Korps Bhayangkara.