Selasa, 18 Juni 2024 – 22:42 WIB
Nabire – Isak tangis mewarnai kehadiran Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, saat mengunjungi para pengungsi korban ketidakstabilan kondisi keamanan di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Senin,17 Juni 2024.
Saat ini tercatat sebanyak 490 orang warga Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, ditampung di Gereja Katholik Santo Stefanus Jayanti, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Pj Gubernur Ribka Haluk yang mengenakan kemeja putih langsung dipeluk hangat anak-anak pengungsi, hingga isak tangis pecah.
Tampak Ribka mengusap air mata mama-mama pengungsi bahkan mendengarkan keluh kesah mereka lantaran meninggalkan kampung halaman karena sudah dianggap tidak aman lagi bagi mereka.
Seorang pengungsi dari Distrik Bibida Kabupaten Paniai mengucapkan banyak terima kasih kepada Pj. Gubernur Ribka Haluk bersama jajarannya yang telah menerima kehadiran para pengungsi di Kabupaten Nabire.
“Kami di sini karena terkait konflik yang terjadi di Distrik Bibida, sehingga kami terpaksa meninggalkan tempat tinggal kami. Semoga ke depan Pj. Gubernur serta Pemrpov Papua Tengah dapat membantu, agar kami bisa kembali ke tempat asal kami,” ujar seorang warga pengungsian, Selasa 18 Juni 2024.
Pj. Gubernur Dr. Ribka Haluk meminta, agar tidak saling menyalahkan satu sama lain terkait apa yang dialami masyarakat di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai. Ia berjanji akan mencari solusi terkait permasalahan yang terjadi di Distrik Bibida.
“Kami pada prinsipnya pemerintah sebagai tempat masyarakat mengadu, kami akan melayani dan menyiapkan tempat dan makan buat warga kita yang dari Distrik Bibida. Apabila ada warga yang ingin kembali ke tempat asal nanti kami akan siapkan terkait transportasi, tapi semua itu kami kembalikan kepada masyarakat keinginannya seperti bagaimana,” katanya.
Saat ini, Ribka mengatakan, pemerintah daerah tengah memikirkan agar kebutuhan para pengungsi terpenuhi. Ia telah memerintahkan jajarannya agar para pengungsi mendapatkan kehidupan yang layak selama di pengungsian di Kabupaten Nabire.
“Para pengungsi ini harus mendapatkan tempat yang layak selama dalam pengungsian dan kebutuhannya harus terpenuhi. Lalu ke depan kami akan berpikir bagaimana agar kondisi di Distrik Bibida kembali kondusif dan masyarakat bisa kembali rumah mereka masing-masing,” ujarnya.
Ia telah memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial untuk turun tangan memperhatikan langsung kondisi para pengungsi. Ia ingin agar rasa trauma yang dialami oleh masyarakat pengungsi segera dipulihkan.
“Saya telah perintahkan agar dibentuk tim healing trauma bagi masyarakat pengungsi, khususnya bagi anak-anak. Ada 3 dinas khusus yang saya perintahkan untuk memperhatikan para korban pengungsian. Kita berharap kondisi di Distrik Bibida bisa kembali kondusif, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumah dan beraktivitas kembali disana,” ujarnya.
Saat mengunjungi para pengungsi, Ribka menyalurkan bantuan berupa sembako antara lain beras 3 ton, supermi 20 karton, minyak goreng 20 karton, garam 5 karton, susu balita 14 karton, biskuit balita 5 karton dan biskuit ibu hamil 6 karton.
“Rencananya besok akan kami salurkan beras sebanyak 7 ton ke Kabupaten Paniai, semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat buat warga di sana,” ujarnya.