Prabowo Subianto’s Programs Criticized by Foreign Institutions, Analyst Claims They Fear Indonesia’s Progress

by -819 Views

Jakarta – Analis politik Ujang Komarudin telah menanggapi penelitian baru-baru ini oleh beberapa lembaga asing terhadap program-program pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang menyarankan bahwa entitas asing ini tampak tidak puas dengan prospek Indonesia menjadi negara yang lebih berkembang.

Baru-baru ini, lembaga seperti bank investasi dan perusahaan layanan keuangan yang berbasis di New York, Morgan Stanley, telah menyelidiki program Prabowo-Gibran. Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya nilai tukar rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti makan siang gratis dan susu untuk siswa, yang mereka klaim bisa menciptakan “beban fiskal yang signifikan.”

“Jika kita mengamati, niat asing selalu untuk menghina Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran karena ketakutan atau paranoia mereka terhadap Indonesia,” kata Ujang kepada wartawan pada hari Kamis (27 Juni).

Ujang berpendapat bahwa program makanan bergizi gratis, yang baru-baru ini dikritik oleh pihak asing, sebenarnya bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan.

“Ketika kita memperhatikan, mereka (pihak asing) tampak meremehkan rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat kemajuan Indonesia,” lanjut Ujang.

Baru-baru ini, lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga menyoroti program makanan bergizi gratis tersebut.

Ujang juga mengutip pernyataan yang pernah dibuat oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno tentang kepemimpinan: “Jika Anda mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dan dicemarkan oleh orang asing, karena dialah yang tepat.”

“Kita bicara tentang Bung Karno yang pernah menyarankan untuk mencari pemimpin yang dibenci karena dia yang tepat. Sekarang, kepemimpinan Prabowo yang diselidiki dan dibenci oleh pihak asing menunjukkan bahwa Prabowo benar, tidak merunduk kepada orang asing,” tekankan Ujang.

“Kritik dan kebencian asing terhadap Prabowo adalah kunci untuk mengenali bahwa Prabowo adalah pemimpin yang sejati dan ksatria,” tambahnya.

Source link