Sabtu, 6 Juli 2024 – 21:35 WIB
Jakarta – Keterlibatan disabilitas dan kelompok rentan lainnya sangat penting dalam pembangunan sejak tahap perencanaan. Upaya ini penting untuk dapat merumuskan aspirasi demi mewujudkan Jakarta sebagai kota yang humanis.
Hal ini dibahas dalam diskusi yang diinisiasi oleh kelompok Relawan Kita (RK) bersama sejumlah komunitas disabilitas di Yayasan Dwituna Rawinala, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ketua RK, Henry Baskoro, mengungkapkan pentingnya melibatkan disabilitas dalam pembangunan. Menurutnya, keberpihakan terhadap disabilitas tidak boleh hanya menjadi slogan, tetapi juga harus tercermin dalam hasil pembangunan yang terukur.
Dia menambahkan bahwa standarisasi yang terukur dalam perbaikan layanan yang berdampak pada kelompok disabilitas juga penting. “Contohnya, jika lift di stasiun KRL atau TransJakarta mati, harus ada standar kapan lift tersebut dapat beroperasi kembali. Karena, kelompok disabilitaslah yang paling terdampak oleh gangguan layanan itu,” kata Henry.
Dalam diskusi tersebut, hadir perwakilan dari Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jakarta, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jakarta, Persatuan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin), dan para aktivis disabilitas.
Murhayati dari HWDI Jakarta memberikan cerita tentang menemukan banyak disabilitas yang disembunyikan oleh orang tua atau keluarga mereka karena merasa malu atau aib. Dia mengingatkan bahwa peran orang tua dan keluarga dari disabilitas harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam pemberdayaan disabilitas.
Rini dari Portadin juga menyampaikan bahwa banyak kebijakan atau dukungan terhadap disabilitas yang belum melibatkan keluarga atau lingkaran terdekat. Ia mengungkapkan pengalaman saat dilarang naik bis sekolah bersama anaknya yang disabilitas.
Selain itu, Henry menekankan bahwa pelibatan dan keberpihakan terhadap disabilitas dalam pembangunan perlu mendapat perhatian. Dengan pelibatan yang baik, belanja pembangunan untuk disabilitas akan menjadi efisien dan efektif. “Pemahaman dan keberpihakan para pemimpin serta aparatur pemerintah terhadap kelompok disabilitas juga harus terus ditingkatkan,” tambah Henry.
Di akhir acara, Henry mewakili Relawan Kita memberikan satu unit pelantang suara kepada komunitas disabilitas. Momen tersebut diterima oleh Leindert Herimeinadi dari PPDI Jakarta. “Kami memberikan sound system karena aspirasi disabilitas untuk Jakarta sebagai kota yang humanis harus terus didengungkan dengan lantang,” kata Henry.
Lebih lanjut, Henry berharap diskusi dengan teman-teman disabilitas dan kelompok rentan lainnya terus berlanjut sehingga aspirasi untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang humanis dapat tercapai.
Relawan Kita adalah kelompok independen yang mendukung Ridwan Kamil dalam Pilgub Jakarta 2024. RK sudah memiliki struktur kepengurusan di lima kota administratif dan Kabupaten Pulau Seribu. Ridwan Kamil juga pernah hadir dalam konsolidasi Relawan Kita pada akhir Juni lalu untuk membahas tantangan menjadikan Jakarta tetap sebagai kota yang humanis.