LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [RADEN PANJI MUHAMMAD NOER]

by -80 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Salah satu hal yang saya pelajari tentang kepemimpinan dari Cak Noer dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat pendek yang dia sampaikan langsung kepada saya: ‘Prabowo, tugas seorang pemimpin sangat sederhana. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan yang memilukan dapat tertawa’.

Logikanya sederhana: jika orang miskin dalam keadaan kekurangan, tetapi mereka bisa tertawa, maka itu berarti mereka percaya bahwa ada harapan. Mereka berharap bahwa seorang pemimpin bisa mengatasi kesulitan tersebut. Itulah tugas seorang pemimpin, menurut Cak Noer. Saya anggap itu sebagai hal yang bijaksana dan mendasar yang tidak akan pernah saya lupakan.

Tugas seorang pemimpin adalah bekerja agar orang miskin, yang memilukan, dan yang lemah bisa bahagia. Ketika seseorang tertawa, itu berarti dia bahagia. ‘Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan yang memilukan bisa tertawa’. Hikmah Cak Noer kini menjadi filosofi kepemimpinan saya.

Pak Mohammad Noer lebih dikenal sebagai Cak Noer. Saya hanya mengenalnya setelah pensiun. Saya bertemu dengannya sebentar ketika beliau menjadi duta besar untuk Perancis. Kemudian saya memiliki kesempatan untuk berbicara lebih dalam dengannya setelah beliau pensiun dan kembali ke Surabaya.

Sebagai Gubernur Jawa Timur, beliau dikenal dekat dengan rakyatnya. Saya merasa perlu untuk berdiskusi dengannya ketika saya menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Indonesia (HKTI). Mungkin beliau tahu bahwa saya juga sangat peduli dengan keadaan pertanian dan nasib petani di Indonesia. Beliau menerima tawaran saya untuk memberikan pengarahan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh HKTI di Surabaya. Kemudian, saya memiliki beberapa percakapan dengan beliau.

Banyak pandangannya tentang pembangunan ekonomi pedesaan, serta tentang ekonomi rakyat, sejalan dengan saya. Kami percaya bahwa Indonesia bisa mandiri dan harus mandiri. Kami berdua ingin memberikan pendapatan yang lebih baik kepada petani, yang sangat penting bagi ketahanan pangan dan kemandirian negara.

Dari banyak ceritanya, ada beberapa poin menarik yang perlu dicatat. Pertama, beliau mengatakan bahwa beliau sering membawa semua staf utamanya untuk melakukan perjalanan dari desa ke desa. Beliau mengatakan bahwa beliau sering mengadakan pertemuan di balai desa, balai kecamatan, dan balai kabupaten. Sekali sebulan, beliau akan bekerja di luar ibu kota selama dua hingga tiga minggu dan bekerja di kantor desa dan kecamatan. Begitulah cara beliau bisa mengamati dan mendengarkan masalah yang dihadapi masyarakat.

Salah satu pelajaran kepemimpinan yang diajarkan padaku adalah sebuah kalimat sederhana. Beliau berkata kepadaku: ‘Tugas seorang pemimpin yang baik sangat sederhana. Seorang pemimpin harus menciptakan kondisi agar rakyatnya tersenyum.’ Bahasa Jawa-nya adalah: ‘yen wong cilik iso gemuyu’. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang kecil (orang miskin) bisa tersenyum.

Ini memiliki makna besar bagiku. Jika orang miskin bisa tersenyum, mereka sedang berada di jalur untuk mengatasi kemiskinan mereka. Itu berarti mereka memiliki cukup untuk makan, dan anak-anak mereka bisa bersekolah dan mendapatkan layanan kesehatan tanpa biaya. Jadi meskipun kalimat itu singkat, maknanya memiliki dampak yang sangat besar dan dalam bagi saya. Itulah motto saya dalam semua kampanye politik saya. Saya akan bekerja agar rakyat Indonesia bisa tersenyum. Terutama orang miskin.

Source link