Religion Festival dan Kick Off Hari Santri diselenggarakan oleh Kemenag sebagai Unjuk Kinerja

by -482 Views

Jakarta, VIVA – Kementerian Agama akan menggelar acara bertajuk Festival Agama sekaligus kick off Hari Santri.

“Bertempat di Jakarta, acara Religion Festival akan memperlihatkan kinerja Kemenag terkait program prioritas pada tanggal 9 Oktober 2024. Kemenag tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap ibadah haji, tetapi juga mengurus umat dari berbagai agama. Hal-hal teknis terkait dengan keagamaan merupakan bagian dari tugas Kemenag,” jelas Juru Bicara Kementerian Agama, Sunanto di Jakarta, pada hari Senin, 7 Oktober 2024.

Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said, serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin.

“Religion Festival akan menyampaikan capaian kinerja secara berkelanjutan, menampilkan perjalanan Kementerian Agama dalam beberapa periode. Kami akan memperlihatkan apa saja yang telah dilakukan,” tambahnya.

Direktur Diktis yang juga Ketua Panitia Acara, Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan, Religion Festival diselenggarakan atas dasar kesadaran akan keberagaman di Indonesia, baik dari segi agama, budaya, bangsa, suku, maupun etnis. Yuk, lanjutkan membaca artikel selengkapnya.

Kementerian Agama hadir untuk mengelola keberagaman tersebut, seperti yang dilansir dari sumber resmi Kementerian Agama.

“Religion Festival akan memperlihatkan Kemenag Journey. Ini adalah perjalanan Kemenag dalam mengelola keberagaman keagamaan dengan berbagai capaian,” ujar Ahmad Inung.

“Dikemas dalam bentuk festival yang menyenangkan dan populer, seluruh capaian akan diperlihatkan sebagai simbol kehadiran Kemenag dalam mengelola keberagaman keagamaan,” lanjutnya.

Menurut Ahmad Inung, ada tiga kata kunci yang diusung dalam Religion Festival untuk menunjukkan perkembangan Kemenag, yaitu Faster, Better, dan Stronger.

Ketiga kata kunci tersebut diwujudkan dalam capaian kinerja tujuh program prioritas Kemenag dan beberapa program lainnya.

Lebih lanjut, Faster menunjukkan kesuksesan reformasi digital, di mana hampir seluruh layanan Kemenag sudah terdigitalisasi dan tersedia secara online. Hal ini mempercepat proses layanan di Kemenag.

“Titik awal dari reformasi digital adalah Pusaka Superapps. Seluruh layanan diintegrasikan dalam Pusaka Superapps,” sebut Ahmad Inung.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Kemenag untuk mengintegrasikan sistem informasi dan layanan yang ada di Kementerian Agama. Sehingga, masyarakat dapat mengakses layanan Kemenag melalui aplikasi Pusaka.

Pusaka Superapps diluncurkan pada tanggal 25 November 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional. Kata kunci kedua, Better, terkait dengan pendidikan agama dan keagamaan.

Saat ini, hampir semua lembaga pendidikan yang dikelola oleh Kemenag masuk dalam kategori unggulan. Bahkan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) merupakan sekolah menengah terbaik di Indonesia saat ini.

“MAN IC banyak diminati oleh lulusan SLTP,” kata Inung.

Di tingkat perguruan tinggi keagamaan, Kemenag mengembangkan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dengan menjadikan kampus ini sebagai bagian diplomasi internasional tentang Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin.

“Kemenag juga mengembangkan Cyber Islamic University (CIU). Perguruan tinggi ini tidak hanya melayani mahasiswa di wilayah 3T, melainkan juga warga negara Indonesia di luar negeri,” paparnya.

Ketiga, Stronger. Secara kelembagaan, Kemenag semakin memperkuat diri.

“Dulu, KUA sempat menjadi bahan cemoohan. Namun, setelah KUA dicanangkan sebagai wajah Kemenag, tidak hanya mengurus urusan Islam, tetapi juga mengalami revitalisasi. Saat ini, KUA menjadi tempat favorit Generasi Z untuk melangsungkan pernikahan di KUA,” ujarnya.

Hari Santri

Pada tanggal 9 Oktober 2024, Kementerian Agama akan merayakan Hari Santri. Terdapat tiga hal yang akan dirilis, yaitu: logo, tema, dan theme song.

Kemenag, kata Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, merancang Hari Santri agar tidak sekadar menjadi kegiatan rutin. Oleh karena itu, berbagai program pun akan dilakukan, mulai dari bantuan, pendampingan santri, hingga peningkatan SDM.

“Kami ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa bulan Oktober sebagai bulan santri, kami ingin mengajak santri dan masyarakat untuk memahami perjuangan ulama zaman dahulu dalam melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan,” terang Prof Abu Rokhmad.

“Perayaan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober ini mengawali perayaan 10 November,” tambahnya lagi.

Dirjen Pendidikan Islam berharap, melalui peringatan ini, para santri dapat mengambil semangat kuat dari para ulama terdahulu yang gigih berjuang untuk Indonesia.

Semangat ini diharapkan dapat memotivasi santri dalam meningkatkan kualitas belajar mereka, tidak hanya dalam bidang agama, tetapi juga dalam ilmu lainnya.

Hingga mencapai puncak Hari Santri pada tanggal 22 Oktober 2024, berbagai kegiatan akan dilaksanakan, seperti: pelatihan start up, content creator, kecerdasan buatan, untuk mempersiapkan santri menghadapi era digital. Kemenag juga akan mengadakan perlombaan video, foto, dan penulisan artikel, termasuk ucapan selamat Hari Santri.

“Ada juga Expo Kemandirian Pesantren, penanaman pohon, serta syukuran dan makan bersama,” ujar Prof Abu.

“Pada tanggal 22 Oktober, Apel Hari Santri akan dilangsungkan oleh seluruh komponen masyarakat, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pondok pesantren. Puncak Hari Santri akan diadakan di Jakarta,” tandasnya.