CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -703 Views

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa didirikannya kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang difokuskan pada masalah-masalah tertentu.

Berbicara dalam acara media CSIS yang berjudul “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimis mengenai struktur kabinet tersebut.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk mengatasi area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti sebuah kementerian khusus yang bertugas mengawasi industri hilir Indonesia. Ini, katanya, menegaskan komitmen serius pemerintah dalam memajukan sektor pengolahan hilir.

“Ada juga sebuah lembaga yang fokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, yang secara khusus diawasi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebutkan urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk berkonsentrasi khusus pada masalah-masalah terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih difokuskan pada isu-isu krusial yang dianggap sangat penting,” kata Yose.

Selama rapat perdana Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah seolah membuat segalanya lebih sulit daripada lebih mudah. Ada yang bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, kenapa membuatnya mudah?’ Saya mendesak para menteri kami untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kami,” ujar Prabowo. (RR)

Source link