Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan program makan bergizi gratis yang mencakup banyak sekolah di 31 provinsi, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Program ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan gizi dan diet tiap siswa, dimana setiap menu makanannya diverifikasi oleh ahli gizi. Badan Gizi Nasional (BGN) menempatkan ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk mendeteksi kebutuhan khusus siswa, seperti contohnya di Warung Kiara Bojong Koneng dimana menu makanan disesuaikan untuk siswa yang memiliki fobia terhadap nasi.
Langkah serupa juga dilakukan di SLB dengan memperhatikan kebutuhan gizi sesuai dengan arahan ahli gizi. Di Papua, dilaporkan bahwa banyak siswa memiliki alergi makanan, sehingga alergi tersebut diidentifikasi agar tidak diberikan makanan yang menjadi pemicu reaksi alergi. Program ini tidak hanya memberikan makan bergizi secara gratis, tetapi juga memastikan bahwa menu makanan disesuaikan dengan kebutuhan khusus masing-masing siswa. Program ini bertujuan untuk memberikan nutrisi yang tepat bagi setiap siswa sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.