Polestar, produsen mobil yang mengalami penurunan penjualan, memecat CEO pendiri Thomas Ingenlath serta berjuang untuk mengeluarkan produk baru. CEO baru, Michael Lohscheller, percaya bahwa masalah terbesar Polestar di Amerika adalah desain mobilnya yang dianggap terlalu mencolok. Dalam wawancara dengan majalah Car, Lohscheller menyatakan bahwa pembeli di Amerika dan Cina tidak menyukai desain yang terlalu mencolok. Bahasa desain tersebut dikembangkan oleh mantan kepala desain Maximilian Missoni yang kemudian pindah ke BMW dan pertama kali digunakan pada Polestar 1 coupe pada tahun 2019.
Namun, perubahan desain Polestar tidak akan ekstrem. Polestar tetap ingin mobilnya terlihat percaya diri di atas segalanya. Menurut Lohscheller, penekanannya adalah pada kinerja mobil dan menunjukkannya dengan keyakinan. Namun, hal ini tidak berarti penambahan warna yang berlebihan karena Polestar cenderung sederhana dan rendah hati. Perubahan besar dalam desain kemungkinan baru akan terjadi pada Polestar 7, yang akan menjadi SUV kompak baru dari merek ini untuk bersaing dengan Macan listrik.
Pada inti perubahan desain Polestar adalah Philipp Romers, kepala desain merek yang baru. Sebelumnya bekerja di Audi dan Volkswagen, Romers akan membawa Polestar ke arah yang percaya diri namun tetap mempertahankan keanggunan desainnya. Dengan sedan Polestar 5 dan mobil sport Polestar 6 yang sedang dalam pengembangan, Polestar terus berusaha memperkuat posisinya dalam pasar mobil listrik.