Alfa Romeo telah mengubah rencananya untuk hanya fokus pada mobil listrik di Amerika Utara. Merek Italia ini, bagian dari Stellantis, nampaknya akan mengadopsi strategi “multi-energi” dengan menawarkan kendaraan hibrida gas, listrik, dan plug-in. Keputusan ini diambil setelah mantan CEO, Jean-Philippe Imparato, menyatakan bahwa Alfa Romeo dapat tetap menggunakan mesin bensin untuk jangka panjang jika itu yang diinginkan. Hal ini membuatnya mempertimbangkan peluncuran versi mesin bensin dari Giulia dan Stelvio. Meskipun Alfa Romeo awalnya merencanakan penggunaan mobil listrik juga di Eropa dan Cina, target yang dijadwalkan pada tahun 2027 untuk wilayah tersebut masih belum jelas. Namun, Alfa Romeo sepertinya memilih untuk menyelaraskan jajarannya dengan berbagai powertrain, termasuk mobil listrik, hibrida, dan mesin bensin. Dengan masalah persediaan yang dihadapi oleh merek ini, diskon direncanakan untuk segera diluncurkan untuk mobil yang belum terjual di AS. Salah satu strategi penjualan yang diusulkan adalah penawaran sewa bulanan senilai $399 untuk model Tonale berbahan bakar gas. Crossover Junior, yang dalam pengembangannya, juga menjadi perhatian baru di pasar otomotif global. Dengan perkembangan terbaru ini, Alfa Romeo nampaknya berupaya untuk menghadirkan jajaran produk yang beragam dan sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.
Alfa Romeo: Mesin Bahan Bakar Bertahan – Penemuan Terbaru
