Industri mobil di Amerika Serikat telah menjadi ajang persaingan antara merek-merek buatan Cina dan Inggris. Meskipun sejumlah besar merek Inggris yang dijual di AS, penjualan mobil buatan Cina masih mendominasi pasar. Bahkan, model-model seperti Buick, Lincoln, Polestar, dan Volvo berhasil mengungguli penjualan merek-merek Inggris seperti Jaguar, Land Rover, Mini, Rolls-Royce, Lotus, Bentley, dan McLaren.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi industri otomotif Inggris yang tengah lesu. Meskipun sebagian merek Inggris mencoba untuk berinovasi dengan memperkenalkan model-model yang lebih kecil dan lebih mewah, namun tarif impor yang tinggi menjadi hambatan utama. Sebaliknya, industri mobil Cina mulai menunjukkan perkembangan yang pesat di AS meskipun terkendala oleh tarif 25%.
Volvo, sebagai salah satu merek Cina yang sukses di AS, telah mencatat penjualan yang baik meskipun tarif impor yang tinggi. Sedangkan merek lain seperti Buick, Polestar, dan Lincoln juga berhasil memposisikan diri dengan baik di pasar mobil AS. Meskipun demikian, keberlangsungan penjualan mobil buatan Cina di masa yang akan datang masih menjadi pertanyaan, terutama dengan kemungkinan kenaikan tarif hingga 100%.
Dalam jangka panjang, perkembangan industri otomotif Cina diyakini akan terus tumbuh dan menyaingi produsen mobil dari negara-negara lain. Meskipun demikian, tantangan dan hambatan tetap akan ada, dan produsen mobil harus terus beradaptasi dengan perubahan di pasar global.