Mengatasi Tantangan Masa Pakai Baterai Mobil Listrik

by -23 Views

Penjualan kendaraan listrik telah meningkat drastis selama satu dekade terakhir, menyebabkan banyak mobil listrik yang saat ini digunakan mendekati akhir usia pakainya. Kebanyakan dari mobil ini mungkin akan berakhir di tempat pembuangan, tetapi baterai kendaraan listrik (EV) tidak seperti baterai kendaraan bensin biasa. Mobil listrik yang usianya sudah tua dengan jarak tempuh tinggi menjadi calon utama untuk didaur ulang dan untuk mendaur ulang bahan penting dari baterainya. Ini membuka peluang untuk transformasi baterai bekas menjadi kasus penggunaan kedua, seperti penyimpanan energi stasioner, yang akan memberikan nilai tambah dan kontribusi pada ekonomi baterai yang berkelanjutan.

Redwood Materials, sebuah perusahaan daur ulang baterai yang didirikan oleh mantan eksekutif Tesla, JD Straubel, memimpin industri daur ulang dan penggunaan kembali baterai di Amerika Utara. Perusahaan ini sudah menerima sekitar 20 gigawatt-jam baterai setiap tahun, setara dengan 250.000 mobil listrik, dan saat ini menyumbang 90% dari semua baterai lithium-ion yang didaur ulang di Amerika Utara. Untuk memperluas usahanya, Redwood Materials telah meluncurkan Redwood Energy, sebuah divisi baru yang bertujuan untuk mengubah EV usang menjadi sistem penyimpanan energi modular untuk ruang komersial.

Daur ulang baterai EV menjadi semakin penting karena banyak baterai yang masih memiliki lebih dari 50% kapasitas asli yang dapat digunakan kembali. Pasar penyimpanan energi stasioner tengah berkembang dengan cepat, terutama di sektor pusat data yang mengkonsumsi banyak energi. Penggunaan kembali baterai ini tidak hanya dapat mengurangi beban jaringan listrik tetapi juga mencegah pencemaran lingkungan.

Redwood Materials memulai proses pengolahan baterai dengan membuka kemasannya dan melakukan tes diagnostik untuk mengevaluasi apakah baterai tersebut dapat digunakan kembali. Baterai yang masih mempertahankan kapasitas energi yang baik kemudian diubah menjadi sistem penyimpanan energi, tanpa memandang merek produsen atau jenis bahan kimia selnya. Penggunaan kembali baterai EV bekas ini dapat memberikan solusi energi berkelanjutan di daerah yang sulit mengakses sumber daya energi konvensional.

Dengan ledakan penjualan mobil listrik di Amerika Serikat, jumlah baterai bekas yang akan mencapai akhir usia pakai mereka akan terus bertambah. Hal ini mendorong pertumbuhan industri daur ulang baterai, di mana bahan-bahan berharga dikembalikan ke dalam rantai pasokan untuk menciptakan baterai baru. Proyeksi dari IDTechX menunjukkan bahwa pasar global daur ulang baterai akan bernilai $52 miliar pada tahun 2045, sementara industri daur ulang baterai diperkirakan mencapai $5,2 miliar pada tahun 2035. Dengan tren pertumbuhan yang pesat, pasar daur ulang baterai menawarkan peluang besar bagi perusahaan seperti Redwood Materials untuk berperan aktif dalam mempromosikan ekonomi baterai yang berkelanjutan.

Source link