Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sedang melakukan pembahasan untuk mengembangkan “Desa Haji” sebagai bagian dari kerja sama strategis antara kedua negara. Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan, memastikan bahwa proses awal pembicaraan mengenai proyek tersebut telah dilakukan, termasuk pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Arab Saudi.
Tim studi bersama akan didirikan untuk mengeksplorasi potensi kerjasama antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia, berdasarkan pernyataan dari Kepala Badan Pengelola Haji, Mochamad Irfan Yusuf. Hal ini diumumkan dalam konferensi pers di Jeddah pada tanggal 2 Juli.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa langkah pertama menuju perancangan kerjasama teknis dan penyusunan instrumen regulasi adalah dengan pembentukan tim studi bersama. Kerjasama ini telah diarahkan oleh Presiden untuk segera memulai penyusunan legislasi yang diperlukan.
Pembicaraan antara kedua negara tidak hanya mencakup pembangunan Desa Haji, tetapi juga berbagai topik lain seperti percepatan perjanjian perdagangan bebas dan rencana investasi strategis di sektor energi. Menteri Koordinator Zulkifli Hasan menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Desa Haji akan menjadi kenyataan dengan dukungan doa dari semua pihak.
Selain itu, kedua negara juga berencana untuk memperluas kemitraan mereka ke sektor lain selain Umrah, Haji, dan ketenagakerjaan yang telah menjadi fokus kerja sama sebelumnya. Pentingnya mengatasi hambatan teknis untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar Saudi juga menjadi sorotan dalam diskusi ini.
Presiden meminta Putra Mahkota secara langsung terlibat dalam mempercepat proses ini, mengingat otoritas tertinggi yang dimilikinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan percepatan kerja sama dan mengatasi berbagai kendala yang selama ini menghambat ekspor Indonesia ke Arab Saudi.