Promoting Health: CKG School Program for Early Age Wellness

by -83 Views

Pemerintah meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah) pada hari Senin, 4 Agustus 2025, membawa skrining kesehatan dini langsung ke sekolah dalam upaya untuk mendeteksi masalah kesehatan potensial pada siswa sesegera mungkin—memastikan intervensi yang cepat dan efektif. Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), menyampaikan, “Hari ini, pemerintah dengan proaktif datang ke sekolah—sekolah dasar, menengah, dan atas—untuk memeriksa kesehatan anak-anak kita. Deteksi dini penyakit potensial bisa mencegah bahaya di masa depan dan memungkinkan untuk pengobatan yang tepat waktu,” saat kunjungannya ke SMA 6 Tangerang Selatan pada hari Senin (8/4).

Program yang menyasar seluruh tingkatan sekolah, mulai dari dasar hingga menengah atas, diluncurkan di SMA 6 Tangerang Selatan, di mana 1.225 siswa menerima pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk penilaian status gizi, kadar gula darah, hemoglobin (Hb), penglihatan, pendengaran, dan kesehatan gigi. Sebanyak 13 tenaga kesehatan—termasuk dokter, perawat, dokter gigi, dan ahli gizi—dari Puskesmas Pamulang dikerahkan untuk melaksanakan program tersebut.

Hasan menjelaskan bahwa program CKG berbasis sekolah tidak hanya bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, namun juga untuk mempromosikan kebiasaan hidup sehat melalui pendidikan yang berkelanjutan. Misalnya, siswa diajarkan cara yang benar untuk menyikat gigi dan membersihkan telinga mereka.

“Mereka juga belajar cara menjaga pola makan yang seimbang dan tetap bugar—sehingga pada akhirnya, berkunjung ke fasilitas kesehatan tidak hanya terjadi ketika mereka sakit, tetapi bahkan ketika mereka sehat,” kata Hasan.

Perubahan pola pikir ini, lanjutnya, seharusnya tidak hanya berlaku di sekolah tetapi juga untuk masyarakat umum. “Masyarakat seharusnya mengunjungi pusat kesehatan ketika mereka masih sehat, sehingga mereka dapat memahami risiko kesehatan mereka, mengadopsi gaya hidup yang lebih baik, dan merangkul budaya perawatan preventif,” tambahnya. “Dengan begitu, penyakit berbahaya dapat diminimalkan—atapun bahkan dihilangkan sepenuhnya—membantu kita semua menjalani hidup yang lebih sehat.”

Asnawi Abdullah, Kepala Badan Kebijakan Pengembangan Kesehatan di Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa CKG di sekolah bertujuan untuk membangun dasar perilaku sehat sejak usia dini.

“Kami percaya bahwa sekolah adalah pintu gerbang untuk membudayakan kesehatan, dan kita harus mulai dari sana,” tegasnya.

Menurut Asnawi, lebih mudah menanamkan kebiasaan hidup sehat pada siswa daripada mengubah perilaku orang dewasa. “Ambil contoh merokok—membujuk orang dewasa untuk berhenti sangat sulit. Namun mengajari anak sekolah untuk menghindari merokok jauh lebih efektif,” katanya.

Dia berharap kebiasaan kesehatan yang ditanamkan pada siswa hari ini akan terbawa hingga dewasa. “Itulah mengapa kami melihat sekolah sebagai titik awal yang ideal untuk membangun budaya nasional yang lebih sehat,” tekan nya.

Sementara itu, Aryo Gustian Wisesa, seorang siswa kelas sepuluh di SMA 6 Tangerang Selatan dan salah satu peserta program, mengatakan bahwa dia sangat senang ikut dalam pemeriksaan kesehatan. “Saya sedikit gugup selama tes darah, tetapi setelah itu, semuanya baik-baik saja,” katanya sambil tersenyum.

Source link