Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) terus berusaha untuk mengevakuasi korban di lokasi reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang terjadi pada Senin (29/9). Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah berhasil dievakuasi sebanyak 143 korban, dengan 39 di antaranya meninggal dunia. Dari 39 korban meninggal, dua di antaranya ditemukan dalam bentuk potongan tubuh. Proses evakuasi berhasil mengangkat 23 jenazah dalam waktu 24 jam pada Sabtu kemarin. Nanang menyatakan bahwa jika proses evakuasi jenazah dilanjutkan dengan kondisi saat ini, diperkirakan proses evakuasi akan selesai dalam waktu yang matematis besok. Namun, belum ada kepastian mengenai jumlah korban yang masih tertimbun, meskipun data yang dihimpun Basarnas menunjukkan bahwa terdapat 23 korban yang belum ditemukan. Proses pengangkatan reruntuhan telah mencapai 75 persen, dengan reruntuhan di sisi sektor A2 dan A1 yang masih dalam proses pengangkatan. Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajarannya untuk mengevaluasi seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia, sebagai respons atas insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Evakuasi Korban Musala Ponpes Al Khoziny: Penemuan Korban Ditargetkan Besok
