Sebagai salah satu produsen mobil ikonik, Ferrari tengah bersiap untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya yang dinamakan Electtrica. Model tersebut dijadwalkan tiba pada akhir tahun depan, menandai era baru bagi produsen mobil tersebut. Tetapi Ferrari tidak hanya fokus pada kendaraan listrik, mereka juga akan terus berinvestasi dalam mesin pembakaran V-6, V-8, dan V-12. CEO Ferrari, Benedetto Vigna, bahkan menyatakan keyakinannya bahwa mesin pembakaran tidak akan sepenuhnya hilang dari pasar mobil mewah.
Seiring dengan terus berinvestasi dalam mesin pembakaran, Ferrari juga mengutamakan penggunaan bahan bakar alternatif untuk memenuhi peraturan emisi. Ferrari percaya bahwa pada tahun 2030, sekitar 60 persen dari jajaran produknya akan menggunakan tenaga listrik, dengan sebagian besar berupa hibrida dan sisanya listrik murni. Namun, Ferrari tetap mempertahankan keunikan tombol-tombol fisik pada model masa depan mereka, sebagai bagian dari pendekatan phygital yang menggabungkan elemen digital dan analog.
Meskipun Ferrari merencanakan mobil listrik kelas atas yang berkinerja tinggi, pasar untuk kendaraan tersebut masih terus berkembang. Ferrari berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kendaraan listriknya menjadi sesuatu yang benar-benar istimewa dan unik. Namun, jika gagal, Ferrari selalu memiliki andalan dengan mesin V-12 mereka. Kita akan melihat bagaimana komitmen Ferrari terhadap inovasi ini akan terwujud saat Electtrica diluncurkan tahun depan. Fokus Ferrari bukan hanya pada pengembangan kendaraan listrik, tetapi juga pada menjaga tradisi dan nilai unik dari mobil-mobil Ferrari.
