Mahfud MD menegur suami korupsi karena istri tidak baik, Susi Pudjiastuti beri respons tajam

by -143 Views

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberikan tanggapan tajam terkait pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD, yang menyebut bahwa banyak suami yang terjerat kasus tindak pidana korupsi karena tuntutan istri.

Pernyataan Mahfud MD tersebut diungkapkan saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Dzikir Al Wasilah di Asrama Haji Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu, 17 Desember 2023. Acara ini sebagian besar dihadiri oleh ibu-ibu.

“Seringkali suami-suami terlibat dalam kasus korupsi karena istrinya tidak baik. Gajinya Rp 20 juta, belanjanya Rp 50 juta. Terpaksa ngutip sana, ngutip sini,” ujar Mahfud.

Susi menanggapi pernyataan tersebut dalam akun media sosialnya @susipudjiastuti, dengan menyatakan bahwa pernyataan Mahfud bertentangan dengan statistik yang ada. “Tidak selalu begitu. Secara statistik, pelaku korupsi lebih banyak laki-laki,” kata Susi sebagai tanggapan atas pernyataan Mahfud.

Susi juga menyebutkan bahwa kasus tindak pidana korupsi tidak boleh dikaitkan dengan gender. “Jika ada kasus yang melibatkan istri, itu artinya suami itu bodoh, tamak, dan jahat,” ujar Susi.

Dalam acara tersebut, Mahfud juga menekankan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam memajukan negara dan bangsa, sebagai ibu dan istri yang baik. Selain itu, ia juga mendorong suami untuk selalu berbuat baik di tempat kerja.

Menurut Mahfud, kaum perempuan adalah tiang negara, dan jika perempuannya baik, maka negaranya akan baik pula. Sebaliknya, jika perempuannya buruk, maka negaranya juga akan buruk.

Ia juga memperingatkan ibu-ibu Majelis Dzikir Al Wasilah pentingnya untuk berorganisasi dengan baik, karena menurutnya, kebenaran yang tidak diorganisir dengan baik akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir dengan baik.

Mahfud juga menegaskan bahwa ibu-ibu harus rajin menanamkan ajaran agama dengan baik kepada anak-anak dan keluarga. Ia juga menyebut bahwa banyak tokoh besar, pemikir, dan pejuang bangsa lahir dari ibu-ibu di Sumatera Barat.