Istana Buka Suara Terkait Ketidakhadiran Presiden Jokowi di Dies Natalis UGM Setelah Dicap Alumnus Paling Memalukan

by -150 Views

Kamis, 21 Desember 2023 – 00:07 WIB

VIVA Nasional – Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja merayakan Dies Natalis ke-74 pada Selasa lalu. Namun, yang menjadi sorotan adalah salah satu alumnus terbaik mereka, yaitu Presiden Joko Widodo, tidak hadir dalam acara tersebut. Rektor UGM bahkan sudah secara pribadi mengundang Presiden Jokowi.

Padahal, beberapa alumnus lainnya yang juga memiliki nama turut hadir, seperti Calon Presiden Ganjar Pranowo, Staf Khusus Presiden Pratikno, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

“Sesungguhnya UGM sudah mengundang beliau (Jokowi). Tetapi sampai malam kemarin beliau masih berada di Jepang, sehingga waktunya tidak cukup untuk datang ke Jogja meskipun beliau sangat berkeinginan untuk memberikan pidato langsung di UGM,” kata Sekretaris UGM Andi Sandi saat wawancara dengan wartawan.

Pihak kampus juga sudah meminta Jokowi untuk memberikan sambutan melalui video untuk perayaan Dies Natalis kali ini. Namun, hingga acara selesai, video tersebut tidak diperoleh pihak UGM.

“Meskipun video ini sudah lama kita sampaikan ke beliau, namun tidak semua permintaan harus dikabulkan,” lanjutnya.

“Namun, prinsipnya beliau sangat berkeinginan untuk hadir, tetapi ada agenda kenegaraan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga beliau tidak bisa hadir,” tambah Andi.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana juga menjelaskan alasan ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam perayaan Dies Natalis ke-74 UGM di Yogyakarta.

“Mengingat jadwal Bapak Presiden sangat padat, kunjungan kerja ke daerah dan baru saja kembali ke tanah air dari kunjungan luar negeri dini hari tadi. Mohon dimaklumi, Presiden tidak bisa hadir secara fisik maupun daring pada Dies Natalis ke-74 UGM,” ujar Ari.

Banyak yang beranggapan bahwa ketidakhadiran Presiden Jokowi berkaitan dengan kejadian beberapa waktu lalu, ketika Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa UGM sempat mengkritik beberapa kebijakan Presiden Jokowi, dan bahkan memberinya gelar alumnus UGM paling memalukan.