Development Acceleration Strategy: Government Priority Programs

by -78 Views

Strategi Transformasi Nasional: Menuju Indonesia Emas 2045” oleh Prabowo Subianto

Di luar delapan Program Percepatan Reformasi, pemerintahan yang akan datang perlu fokus pada 17 target kinerja utama dengan program prioritas untuk mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045. 17 target ini penting karena mereka mewakili batu loncatan atau prasyarat mutlak untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera. Mereka juga menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang belajar dari sejarah. Kami menyadari tantangan yang kami hadapi sekarang dan di masa depan (dekat maupun jauh). Kami adalah bangsa yang memilih untuk menghadapi tantangan kami secara langsung, melengkapi diri dengan kemampuan untuk menghadapinya.

Target Prioritas 1: Mencapai Swasembada Pangan, Energi, dan Air

Makanan, energi, dan air adalah kebutuhan dasar untuk kemandirian dan kedaulatan suatu negara. Oleh karena itu, pencapaian swasembada pangan, energi, dan air harus dikejar dengan cepat dan cermat. Untuk pangan, inisiatif meliputi pengembangan program sawah pangan, terutama untuk beras, jagung, singkong, kedelai, dan tebu. Minimal 4 juta hektar tambahan area panen tanaman ditargetkan pada tahun 2029. Dengan peningkatan area panen ini, asumsi semua menjadi sawah beras, maka akan ada penambahan 20 juta ton padi (asumsi produktivitas 5 ton per hektar) atau setara dengan 10 juta ton beras (asumsi hasil 50%).

Di bidang energi, Indonesia berada pada posisi yang baik untuk menjadi pemimpin global dalam energi hijau melalui pengembangan biodiesel dan bioavtur dari minyak kelapa sawit, bioetanol dari tebu dan singkong, dan pemanfaatan sumber daya terbarukan seperti tenaga air, angin, laut, surya, dan panas bumi. Pada tahun 2029, dengan sumber daya alam yang tersedia, program biodiesel B50 dan campuran etanol E10 akan diimplementasikan. Sementara itu, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) harus dipromosikan sebagai solusi untuk memberikan listrik di daerah-daerah terpencil. Ketersediaan air juga akan dipastikan melalui pengelolaan air yang baik, membuatnya tersedia selama kemarau dan mencegah bencana selama musim hujan.

Target Prioritas 2: Meningkatkan Sistem Pendapatan Nasional

Pemerintah berkomitmen untuk menegakkan prinsip-prinsip Konstitusi 1945, khususnya Pasal 23A, yang menyatakan bahwa semua pajak dan pungutan wajib untuk keperluan negara harus ditetapkan dengan undang-undang. Komitmen ini menekankan perlunya peningkatan signifikan dalam kemampuan badan pendapatan nasional, bersamaan dengan reformasi komprehensif dalam kebijakan dan sistem pajak, yang bertujuan untuk memperluas basis pendapatan nasional. Untuk itu, negara akan mengambil langkah-langkah terobosan konkret untuk meningkatkan penerimaan dalam negeri. Pendirian Badan Pendapatan Nasional diharapkan dapat meningkatkan rasio pendapatan nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 23%. Upaya reformasi kebijakan pajak akan difokuskan pada penyempurnaan sistem pendapatan pajak dan non-pajak, memperluas basis pajak, dan sumber pendapatan lainnya. Insentif pajak harus diarahkan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, termasuk UMKM dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Target Prioritas 3: Membasmi Kemiskinan

Kemiskinan bukan hanya kurangnya kekayaan tetapi juga mencerminkan akses terbatas terhadap manfaat pembangunan. Hal ini juga merupakan akar dari berbagai perilaku kriminal dan masalah sosial, yang mengakibatkan generasi yang tidak mencapai potensi mereka. Oleh karena itu, membasmi kemiskinan harus menjadi pijakan kebijakan pemerintah. Mematok tujuan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem dalam dua tahun pertama pemerintahan dan mengurangi kemiskinan relatif menjadi 5% pada akhir 2029 adalah tujuan kritis.

Target Prioritas 4: Memerangi Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah wabah sosial yang sangat merusak produktivitas individu dan kesejahteraan komunal. Strategi yang efektif dan komprehensif untuk mencegah dan memerangi distribusi dan penggunaan narkoba harus dimulai dengan meningkatkan kesadaran di kalangan keluarga. Pada saat yang bersamaan, pemerintah bertugas untuk menutup segala kesempatan penyelundupan narkoba.

Target Prioritas 5: Memastikan Akses Kesehatan Universal: Meningkatkan Program Asuransi Kesehatan (BPJS Kesehatan) dan Ketersediaan Obat

Akses terhadap layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi sangat penting untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Program Asuransi Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang sedang berlangsung memerlukan peningkatan dan peningkatan melalui ketersediaan obat. Oleh karena itu, meningkatkan BPJS Kesehatan dan memastikan ketersediaan obat merupakan prioritas kunci bagi pemerintah.

Target Prioritas 6: Meningkatkan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Digitalisasi

Kemajuan sebuah bangsa bergantung pada kualitas pendidikannya dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kami akan terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan standar guru, meningkatkan fasilitas pendidikan, dan memperluas akses pendidikan. Ini termasuk mendirikan dana abadi untuk pendidikan, pondok pesantren (untuk mengembangkan santri berkualitas tinggi), usaha budaya, dan NGO. Inovasi akan mengikuti kemajuan di area-area ini. Oleh karena itu, kami bertujuan untuk mengalokasikan 1.5-2.0% dari PDB untuk riset dan inovasi selama lima tahun ke depan. Kebijakan pemerintah yang memperkuat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan digitalisasi adalah penting untuk memupuk otonomi nasional.

Target Prioritas 7: Melestarikan Budaya Seni, Meningkatkan Ekonomi Kreatif, dan Memperkuat Prestasi Olahraga

Budaya adalah bagian integral dari identitas nasional kami, dan perlindungannya menjaga warisan berharga kami. Pendirian dana endowment budaya memastikan keberlangsungan budaya kami. Program yang ditujukan untuk melestarikan budaya, meningkatkan ekonomi kreatif, dan memperkuat prestasi olahraga akan meningkatkan profil Indonesia di panggung global. Memupuk ekonomi kreatif melalui seni, musik, film, dan industri kreatif lainnya juga akan menghasilkan peluang kerja baru dan pertumbuhan ekonomi yang substansial.

Target Prioritas 8: Memperkuat Kesetaraan Gender dan Melindungi Hak Perempuan, Anak-anak, dan Penyandang Disabilitas

Menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif memerlukan peran penting negara dalam meningkatkan kesetaraan gender dan melindungi hak perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Pemerintah harus menghilangkan diskriminasi gender dengan mendorong kebijakan dan inisiatif yang melindungi hak-hak perempuan dan penyandang disabilitas, termasuk dalam pendidikan, ketenagakerjaan, dan partisipasi politik. Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan yang diperlukan untuk perkembangan mereka, termasuk akses ke nutrisi yang tepat.

Target Prioritas 9: Memperkuat Pertahanan dan Keamanan Negara serta Menjaga Hubungan Internasional yang Kondusif

Kesejahteraan dan kehidupan damai dapat tercapai dalam sebuah negara yang stabil dan aman. Negara yang kuat dapat meraih aspirasinya dan mendapat penghargaan dalam hubungan internasional yang bermartabat.

Target Prioritas 10: Memastikan Konservasi Lingkungan

Dalam upaya pengembangan dan pertumbuhan ekonomi kami, keberlanjutan dan pelestarian lingkungan sangat penting untuk memastikan generasi masa depan dapat hidup secara sehat dan nyaman. Oleh karena itu, kami akan mempercepat komitmen kami terhadap target pembangunan berkelanjutan, termasuk mencapai tujuan emisi gas rumah kaca Net Zero. Hal ini melibatkan upaya untuk mengurangi jejak karbon dan air di berbagai produk dan meningkatkan manajemen berkelanjutan tanah, air, dan hutan. Selain itu, adopsi bioplastik dalam kehidupan sehari-hari akan dikejar sesegera mungkin.

Target Prioritas 11: Memastikan Ketersediaan Pupuk, Benih, dan Pestisida Langsung kepada Petani

Swasembada pangan bergantung pada pencapaian produksi pangan dan produktivitas yang berkelanjutan. Ketersediaan dan akses yang komprehensif terhadap pupuk, benih berkualitas tinggi, dan pestisida sangat mempengaruhi produksi pangan dan produktivitas. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban untuk memastikan ketersediaan dan akses langsung pupuk, benih, dan pestisida kepada petani. Di sisi lain, petani didorong untuk mengorganisir secara institusional untuk mengakses sumber daya produksi pertanian yang lebih kompetitif dan mendapatkan harga yang lebih baik untuk panen mereka, meningkatkan kemakmuran mereka.

Target Prioritas 12: Memastikan Pembangunan Perumahan Berkualitas, Terjangkau, dan Bersanitasi Baik untuk Komunitas Pedesaan/Perkotaan yang Membutuhkan

Akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau adalah hak fundamental setiap warga negara. Pembangunan perumahan juga dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi ketimpangan. Pemerintah harus memastikan ketersediaan perumahan berkualitas, terjangkau dengan sanitasi yang layak untuk mereka yang membutuhkan. Target untuk menjamin pembangunan dan renovasi 25 rumah per desa/kecamatan per tahun akan mencapai dua juta rumah dimulai pada tahun kedua. Di area perkotaan, penting untuk memastikan pembangunan 500.000 rumah tapak dan 500.000 rumah vertikal (apartemen terjangkau) yang dikenal sebagai rusunami (apartemen umum dimiliki) dan rusunawa (apartemen umum disewakan). Dengan demikian, target untuk menjamin pembangunan/renovasi perumahan mencapai tiga juta unit hunian di seluruh negeri.

Target Prioritas 13: Melanjutkan Kesetaraan Ekonomi dan Menguatkan UMKM Melalui Program Kredit Usaha dan Pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kota-kota Inovatif, Karakteristik, Independen Lainnya

Kunci dari pertumbuhan ekonomi berkualitas adalah distribusi yang adil manfaat pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh semua segmen masyarakat. Memperluas skala ekonomi dan membangun kerangka institusional bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta kewirausahaan, adalah langkah penting dalam distribusi yang adil manfaat pertumbuhan ekonomi. Peningkatan program seperti Kredit Usaha Pertanian, Kredit Usaha Peternakan, Kredit Usaha Perikanan, Perkebunan …

Source link