Jokowi Merasa Tersinggung karena Indonesia Masih Belum Bergabung secara Penuh dengan FATF

by -210 Views

Rabu, 17 April 2024 – 16:00 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus memperkuat komitmen dalam pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Diketahui, Indonesia sudah menjadi anggota penuh FATF sejak Oktober 2023.

“Saya berharap bahwa keanggotaan penuh ini menjadi momentum yang baik untuk terus menguatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU,” kata Jokowi saat sambutan acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 17 April 2024.

Baca Juga :

Jokowi Minta Bos Apple Bantu Pengembangan Smart City di IKN

Jokowi menilai, menguatnya komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU dapat meningkatkan kredibilitas ekonomi nasional, dan juga membuat persepsi mengenai sistem keuangan RI menjadi semakin baik.

“Ini penting sekali, dan akhirnya ini akan mendorong berbondong-bondongnya investasi untuk masuk ke negara kita, Indonesia. Reputasi itu penting. Penilaian dunia internasional itu penting,” kata Kepala Negara itu.

Jokowi pun menyampaikan terima kasih atas kerja keras Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta kementerian dan lembaga, sehingga Indonesia telah menjadi anggota penuh dari FATF mulai Oktober 2023. Sebab, kata Jokowi, bukan hal yang mudah bagi suatu negara untuk bisa diterima menjadi anggota penuh FATF.

“Kadang saya juga melihat itu malu. Karena (dulu) di keanggotaan G20 yang belum masuk tinggal kita saja, yang lain sudah diterima sebagai anggota penuh FATF. Sehingga ini memang kita harus tepuk tangan, untuk kerja keras PPATK dan kementerian/lembaga, karena ini bukan hal yang mudah untuk bisa diterima,” ujarnya.

Jokowi juga menilai keanggotaan penuh Indonesia di FATF merupakan bentuk pengakuan dunia internasional atas efektivitas regulasi, koordinasi dan implementasi di lapangan terhadap antipencucian uang dan juga pendanaan terorisme di Indonesia.

Baca Juga :

Bos Apple Sebut Indonesia Tempat yang Bagus untuk Berinvestasi

“Selain TPPU, kita juga harus waspada terhadap ancaman pendanaan terorisme,” imbuhnya.

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Jokowi.

Jokowi Tugasi Luhut Muluskan Rencana Investasi Apple di Indonesia

Presiden Jokowi menunjuk Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator untuk menindaklanjuti hasil pertemuan Presiden dengan CEO Apple Tim Cook di Jakarta

img_title

VIVA.co.id

17 April 2024