“Trump Dukung EV dan Pengisi Daya: Wawasan Terbaru”

by -18 Views

Presiden Donald Trump kembali merespon isu kendaraan listrik saat kembali ke kantornya pada hari Senin. Salah satu perintah eksekutifnya, yang berjudul “Melepaskan Energi Amerika”, menunjukkan komitmennya untuk menghapus apa yang dia sebut sebagai “mandat kendaraan listrik (EV)” dan menghentikan pendanaan stasiun pengisian kendaraan listrik. Namun, langkah-langkah tersebut mengundang pertanyaan tentang regulasi dan pengaruh terhadap pertumbuhan EV di Amerika Serikat.

Para ahli dan media telah menyoroti potensi hambatan dalam mencabut undang-undang pro-lingkungan yang diatur oleh adminstrasi sebelumnya. Melalui kebijakan ini, Trump berusaha mengurangi subsidi mobil listrik dan merujuk pada upaya pemenuhan target emisi gas rumah kaca yang telah diatur oleh undang-undang sebelumnya.

Sementara itu, rencana pemerintah Biden untuk mendorong penetrasi mobil listrik telah menarik perhatian industri otomotif AS. Meskipun penjualan mobil listrik baru telah tumbuh, tantangan terus muncul, terutama terkait dengan investasi produsen asing dalam elektrifikasi.

Dampak kebijakan Trump terhadap industri otomotif juga menimbulkan kekhawatiran tentang tarif yang diancamkan untuk mobil impor. Dalam situasi ini, para pemangku kepentingan harus memperhitungkan risiko keterlambatan dan ketertinggalan industri AS dalam tren global elektrifikasi kendaraan.

Perintah eksekutif Trump diperkirakan akan mengalami tantangan hukum, sementara kebijakan Biden terkait kendaraan listrik akan terus menjadi topik utama dalam hal upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung industri otomotif berkelanjutan.