Pada Senin, 24 Februari 2025, Pengacara Razman Arif Nasution mengunjungi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri setelah menerima surat panggilan kedua terkait kasus ricuh di ruang sidang. Meskipun sebelumnya telah mengirim surat penundaan untuk diperiksa pada 4 Maret 2025 dan tidak hadir pada pemeriksaan sebelumnya karena jadwal sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Razman menyatakan bahwa dia datang untuk memberikan surat keberatan. Dia juga heran dengan panggilan kedua tersebut karena seharusnya tidak ada undangan klarifikasi kedua pada tahap penyelidikan.
Razman bahkan berencana agar penyidik yang menangani kasusnya diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Hal ini disebabkan oleh surat panggilan kedua yang dianggapnya sebagai kesalahan dalam proses penyidikan. Ia juga menyatakan kekecewaannya terhadap oknum Polri yang telah merusak citra institusi tersebut.
Sebelumnya, Pengacara Razman Arif Nasution telah dipanggil sebagai terlapor dalam kasus kericuhan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 4 Maret 2025. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Djuhandani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa pemanggilan sebelumnya telah mengalami penundaan dan Razman diharapkan menghadiri klarifikasi pada tanggal yang ditentukan. Pengadilan Negeri Jakarta Utara juga melaporkan Razman beserta tim hukumnya ke Bareskrim Polri terkait insiden di ruang sidang.
