Strategi Jaguar Menghadapi Kehilangan Konsumen Saat Ini

by -12 Views

Menciptakan ulang sebuah merek merupakan tugas yang kompleks dan berisiko. Jaguar memilih untuk menargetkan audiens yang berbeda, bahkan siap mengambil risiko kehilangan mayoritas pelanggan saat ini. Direktur Eksekutif Rawdon Glover memperkirakan bahwa hanya 15 persen pelanggan saat ini akan tetap membeli Jaguar. Hal ini menunjukkan bahwa Jaguar mengetahui bahwa tidak semua pelanggan akan bisa digantikan, terutama dengan peluncuran mobil listrik baru mereka yang ditujukan untuk segmen pasar yang lebih kaya.

Transisi menuju merek dengan jumlah penjualan yang lebih rendah telah dimulai, terbukti dengan penurunan penjualan Jaguar menjadi sekitar 33.000 unit pada tahun 2024 dari 180.833 unit pada tahun 2018. Sebagian besar model Jaguar telah dihentikan produksinya, kecuali F-Pace yang akan dilanjutkan sementara waktu.

Jaguar berusaha untuk menarik basis pelanggan baru dengan desain yang flamboyan untuk penduduk kota kaya yang berfokus pada estetika daripada powertrain. Glover menegaskan komitmen Jaguar untuk menjadi pembuat mobil listrik murni, mengesampingkan penggunaan mesin pembakaran dalam mobil listrik mereka. Diharapkan mobil listrik akan menjadi pilihan dominan pada tahun 2030 menurut Glover.

Meskipun industri otomotif belum melahirkan mobil listrik yang sepenuhnya menarik, Jaguar tetap fokus pada visi mereka untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan mobil listrik murni. Dalam beberapa bulan ke depan, perkembangan mobil listrik dari merek lain seperti Rimac Nevera, Lotus Evija, dan kemungkinan dari Mercedes-AMG akan memperkaya pilihan pasar mobil listrik yang menarik.

Source link