Baterai EV ‘Sandwich’ dan Inovasi Baterai Jarak Jauh

by -25 Views

Dalam dunia baterai kendaraan listrik, tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua. Setiap kategori kendaraan memiliki ukuran baterai yang berbeda dengan bahan kimia yang juga bervariasi. Namun, para pembuat baterai memiliki beberapa tujuan umum: kepadatan energi yang tinggi, pengisian daya cepat, efektivitas biaya, dan keamanan yang lebih baik. Di Eropa, para ilmuwan baterai mengusulkan paket “memperbaiki sendiri” yang ramah lingkungan untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebagai contoh, organisasi penelitian Norwegia SINTEF telah melakukan penelitian terhadap baterai yang diklaim lebih stabil dari kemasan lithium-ion tradisional dan dapat memberikan jarak tempuh yang lebih baik dengan masa pakai yang lebih lama. Baterai ini diilustrasikan sebagai “sandwich” dengan katoda di atas, anoda di bawah, serta pemisah dan pengikat di antara keduanya.

Menggunakan lithium-nikel-mangan oksida sebagai katoda, baterai ini diklaim memiliki tegangan rata-rata yang lebih tinggi dan kinerja pengisian daya yang lebih baik. Sementara anoda terbuat dari komposit silikon-grafit, menghilangkan ketidakefisienan anoda grafit berat. Beberapa perusahaan baterai Amerika sedang mengembangkan anoda silikon.

Dalam pembuatan baterai ini, terdapat juga “lem super” yang bisa memperbaiki kerusakan kecil pada sel baterai. Pengembangan prototipe elektrolit generasi pertama dengan berbagai bahan ini sudah selesai, dengan fokus berikutnya pada sel generasi kedua.

Langkah selanjutnya adalah membawa teknologi ini ke pasar dengan meningkatkan produksi untuk menghasilkan produk baterai yang praktis dan dapat diproduksi secara massal. Meskipun banyak terobosan kimia baterai telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir, masih sedikit yang berhasil diterapkan dalam dunia nyata. Manufaktur dalam volume tinggi dengan cara yang seragam tetap menjadi tantangan utama dalam industri baterai hingga saat ini.

Source link