Pembuat mobil mewah dari Jerman menghadapi tantangan baru di pasar Cina setelah mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Porsche, Mercedes-Benz, dan BMW semuanya melaporkan penurunan dalam penjualan mereka selama tahun 2024, dengan Porsche turun 28 persen, Mercedes turun 7 persen, dan BMW turun 13,4 persen. Pada kuartal pertama tahun ini, ketiga merek tersebut melihat penurunan lebih lanjut, dengan Porsche mengalami penurunan pengiriman hingga 42 persen.
Penyebab penurunan tersebut dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang tegang di Cina dan fokus pada penjualan yang berorientasi pada nilai. Meskipun demikian, Mercedes-Benz dan BMW tetap optimis, terutama setelah meluncurkan model baru yang ditujukan untuk pasar Cina seperti A-Class, C-Class, dan E-Class dengan sumbu roda yang lebih panjang.
Di sisi lain, merek mobil Cina mengalami pertumbuhan pesat, terutama dalam pasar mobil listrik. Merek Cina memiliki akses yang lebih baik ke bahan baku untuk mobil listrik, sehingga dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dan menantang produsen mobil Barat. Mereka juga mulai mengejar keunggulan dalam desain dan teknologi, membuat persaingan semakin ketat bagi merek-merek Jerman seperti Mercedes, Porsche, BMW, dan Audi.
Upaya untuk bertahan dari persaingan yang semakin ketat termasuk peluncuran sub-merek seperti Jetta dari Volkswagen dan strategi pemutusan hubungan kerja oleh Mercedes, Porsche, dan Audi. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa produsen mobil mewah tradisional tengah beradaptasi dengan perubahan pasar untuk tetap relevan di masa depan.
