Perilaku tidak patut warga binaan di lembaga pemasyarakatan atau lapas di Indonesia menjadi sorotan Komisi XIII DPR, terutama setelah insiden di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Menurut Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, kejadian ini menunjukkan adanya masalah serius yang perlu dievaluasi bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Video narapidana yang terlibat dalam dugem, minum keras, dan narkoba menjadi viral di media sosial, mengingatkan akan kejadian serupa di tempat lain seperti Lapas Tanjung Raja, Sumatera Selatan.
Willy Aditya mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Provinsi Riau dalam mencopot kepala rutan terkait insiden ini. Namun, dia menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap pengelolaan rutan dan lapas secara keseluruhan. Komisi XIII akan segera mengoordinasikan tindakan perbaikan komprehensif dengan berbagai pihak terkait persoalan ini.
Menurut Willy, evaluasi pengelolaan lapas dan rutan perlu dilakukan dari awal hingga akhir untuk menghasilkan pembaruan yang efektif. Dia juga menyuarakan kompleksitas permasalahan pemasyarakatan di Indonesia dan kebutuhan untuk melibatkan berbagai perspektif guna menemukan akar masalah sehingga dapat dilakukan perbaikan yang signifikan. Willy juga menyoroti kelemahan dalam aturan yang memungkinkan terjadinya insiden seperti narapidana berpesta sambil menggunakan miras atau narkoba.
Komisi XIII telah menyimpan berbagai catatan terkait kapasitas, fasilitas, dan manajemen pengelolaan lapas yang akan dijadikan landasan untuk mengatasi persoalan yang telah terjadi serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Penemuan akar masalah secara menyeluruh akan menjadi fokus utama untuk memperbaiki sistem pemasyarakatan di Indonesia.
