Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem kemitraan yang sehat dan berkelanjutan antara pengemudi ojek online, aplikator, serta pelaku UMKM. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengungkapkan rencana pembentukan koperasi kemitraan bagi mitra ojek online pada setiap aplikator. Koperasi ini diharapkan dapat memberikan dukungan dalam hal pengadaan atribut kerja dan layanan keuangan serta usaha produktif lainnya. Menurut Maman, langkah ini sejalan dengan gagasan Koperasi Merah Putih yang digalakkan oleh Pemerintah.
Kementerian UMKM juga berkomitmen untuk menciptakan iklim kemitraan yang inklusif dan adaptif di era pertumbuhan ekonomi digital. Maman menekankan pentingnya menjaga stabilitas industri transportasi online dan hubungan antara aplikator, pengemudi ojek online, dan pelaku UMKM. Layanan transportasi daring memiliki peran vital dalam mendukung aktivitas ekonomi digital, terutama bagi pelaku UMKM di sektor kuliner, ritel, dan minuman.
Maman mencatat bahwa ekosistem digital harus tetap stabil tanpa terganggu oleh polemik terkait tarif. Aplikator dan pengemudi ojek online saling membutuhkan satu sama lain untuk menjaga perputaran ekonomi digital yang optimal. Terkait aspirasi pengemudi ojek online mengenai skema tarif bagi hasil, Maman mendorong dialog terbuka dan merujuk pada contoh aplikator lain yang memiliki skema tarif alternatif.
Dalam konteks ini, Maman menekankan prinsip fleksibilitas dan keberlanjutan bagi semua pihak terlibat. Dialog dan pemilihan alternatif yang sesuai dianggap sebagai solusi untuk mengatasi perbedaan pandangan terkait tarif. Kementerian UMKM berkomitmen untuk menjaga ekosistem digital yang kondusif bagi semua pihak agar pertumbuhan ekonomi digital dapat berjalan lancar tanpa hambatan.