Tiga tahun yang lalu, Ferrari telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan mobil listrik pertamanya di Maranello. Acara pembukaan mobil listrik yang dinamai Kuda Jingkrak akan berlangsung pada tanggal 9 Oktober, bertepatan dengan Hari Pasar Modal, meskipun tidak secara penuh. Proses pengungkapan akan dilakukan dalam beberapa tahapan, dimulai dengan membuka “jantung teknologi” diikuti dengan “tampilan dan nuansa konsep desain interior” pada awal 2026, yang diharapkan akan menjadi debut penuh pada akhir tahun yang sama.
Namun, circulate rumor yang mengatakan bahwa Ferrari akan menunda peluncuran mobil listrik keduanya. Laporan dari Reuters bulan Juni menyebutkan bahwa model tersebut telah ditunda lebih dari sekali karena minimnya permintaan. Walaupun demikian, CEO Ferrari, Benedetto Vigna menepis spekulasi tersebut dengan menegaskan bahwa tidak ada mobil yang diumumkan secara resmi.
Pada panggilan pendapatan kuartal kedua tahun 2025, Vigna menjelaskan bahwa perusahaan tidak pernah berbicara tentang mobil listrik kedua atau ketiga secara terbuka. Meskipun isu penundaan atau pembatalan mobil tidak bisa sepenuhnya dibantah, Ferrari tetap mengklaim bahwa mobil listrik pertamanya akan sukses dan tidak mengalami keterlambatan. Meskipun rincian terkait mobil listrik tersebut masih dirahasiakan, tes menggunakan bodi Maserati Levante mengisyaratkan bahwa mobil ini mungkin bukan supercar, melainkan grand tourer dengan harga perkiraan di atas $500.000.
Ferrari tetap komit terhadap target penjualan di mana 40% akan berasal dari mobil listrik pada tahun 2030, sementara 40% lainnya dari mobil hibrida, dan 20% tersisa dari mobil bermesin pembakaran. Mereka juga berencana untuk terus mempertahankan mesin V-12 hingga batas yang ditetapkan. Lamborghini, pesaing berat Ferrari, telah menunda peluncuran model Lanzador hingga 2029, sementara merek lain seperti Koenigsegg dan Pagani menyatakan kurangnya minat pelanggan terhadap mobil listrik. Meski langkah Ferrari ke perangkat EV tampaknya tidak akan menandingi beberapa pesaingnya, strategi yang lebih terkendali mungkin menjadi langkah yang bijaksana di dalam pasar yang semakin berkembang.





