Capaian Program Prioritas Kementerian Agama

by -147 Views

MAGELANG — Kementerian Agama di bawah pimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menetapkan tujuh program prioritas yang harus diselesaikan. Program-program tersebut meliputi penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, cyber islamic university, indeks religiusitas, dan tahun kerukunan umat beragama.

Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, menyatakan bahwa hingga akhir tahun 2023, program ini berjalan dengan baik dan bahkan melampaui target yang ditetapkan.

“Walhamdulillah, program prioritas Kemenag di bawah kepemimpinan Gus Men berjalan baik. Hal ini dapat kita lihat dan rasakan bersama-sama,” kata Wibowo Prasetyo dalam acara Humas Gathering dan Capacity Building yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Jateng di Magelang, Sabtu, 2 Desember 2023.

Seiring dengan proses reformasi birokrasi, menurut Wibowo, tata kelola Kementerian Agama semakin efektif. Manajemen pengelolaan keterbukaan informasi juga semakin baik.

“Pengelolaan media massa juga semakin terbuka, dan Kemenag telah menerima banyak penghargaan,” tambah Wibowo disertai dengan Akhmad Fauzin, Karo Humas, Data, dan Informasi.

Wibowo menjelaskan bahwa Kementerian Agama menerima penghargaan terkait transformasi digital dari Detik.com. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bahkan diangkat sebagai tokoh inspiratif dalam transformasi digital oleh GATRA.

“Upaya Kemenag dalam transformasi digital dilakukan dengan mengintegrasikan layanan dalam satu aplikasi, yakni Pusaka Kemenag SuperApp. Ke depan, tidak ada lagi transaksi layanan tatap muka. Hal ini akan menghindari potensi tindakan penyelewengan,” ujar Wibowo.

Salah satu program prioritas lainnya adalah Kemandirian Pesantren. Saat ini, terdapat 2.076 Pondok Pesantren yang menjadi penerima manfaat program ini. Bahkan, sudah ada 126 pesantren yang berhasil mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes.

“Selain itu, ada 1.226 KUA yang sudah direvitalisasi sejak tahun 2021-2023. Juga, terdapat 3.339 mahasiswa yang telah diterima di Cyber Islamic University,” tegas Wibowo.

“Program wajib lainnya yang penting adalah sertifikasi halal. Sebanyak 1.716.954 produk telah menerima sertifikat halal pada tahun ini. Ini telah melebihi target dari 1 juta sertifikat halal pada tahun 2023,” tambahnya.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji, Kementerian Agama telah mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Menurut Wibowo, Kemenag berhasil memfasilitasi keberangkatan 61.356 jemaah haji lansia. Jumlah ini merupakan jemaah lansia terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi, termasuk dari Arab Saudi dan Iran,” ujarnya.

Capaian lainnya adalah revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Tujuannya adalah agar masjid juga dapat dioptimalkan dalam fungsi sosial, ekonomi, dan pemberdayaan umat. Saat ini, BKM telah berdiri di 34 Provinsi, dengan total 21.537 BKM di seluruh Indonesia.

“Kita butuh kebersamaan, Indonesia dihuni oleh beragam umat, dibutuhkan kerja sama yang baik antarsesama. Dan masjid harus menjadi contoh bagi umat lain. Masjid bisa sebagai tempat penguatan keberagaman, terlebih di tahun politik. Masjid harus sebagai tempat ibadah, sosial, dan ekonomi,” kata Wibowo.

Terakhir, Wibowo mengusulkan transformasi digital sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKD) pada Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK). “Ini penting, melihat perkembangan zaman yang serba digital, agar mahasiswa PTK di bawah naungan Kemenag semakin maju, bisa bersaing dengan lainnya di tengah arus globalisasi,” tandas Wibowo.