Minggu, 21 April 2024 – 10:18 WIB
Bangkalan – Ledakan petasan yang terjadi di Desa Sembilangan, Kabupaten Bangkalan, Madura Jumat malam, 19 April 2024, menelan tiga korban. Satu orang meninggal dunia, dua antaranya alami lakukan bakar di bagian tubuhnya hingga dilarikan ke Rumah Sakit Bangkalan.
Petugas gabungan dari Tim Inafis, laboratorium forensik serta Gegana Brimob Polda Jawa Timur, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lapangan. Sebelum petugas melakukan penyidikan, rumah tersebut diberikan garis pembatas atau police line serta disterilkan dari warga. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya ledakan mercon susulan.
“Olah TKP melibatkan tim dari Gegana Satuan Brimob, Inafis Ditreskrim Polda Jawa Timur untuk sterilkan TKP. Karena dimungkinkan terdapat bahan peledak petasan,” kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo Seputro pada Minggu, 21 April 2024.
Lanjutnya, kondisi di lapangan sudah steril dan petugas kemudian melakukan tindakan olah TKP. Dari olah TKP, petugas menemukan sejumlah kertas gulungan mercon yang belum diisi bubuk petasan, masing-masing jenis petasan diamankan oleh petugas.
“Hasil dari olah TKP tim gabungan ini, ditemukan lima selongsong atau lima kertas gulungan petasan kosong di rumah yang hancur. Tetapi hanya selongsong, tidak ada serbuk atau bahan petasan,” terangnya.
Berdasarkan dugaan sementara, menurut Heru, petasan yang meledak di dalam rumah diperkirakan terdapat sekitar satu kilo bahan mercon. Ledakan berada di ruang tertutup hingga rumah hancur.
“Untuk dugaan sementara, bahan petasan berada di dalam rumah diperkirakan ada satu kilogram bahan mercon. Karena meledak di ruang tertutup (dalam rumah) hingga ledakan menjadi besar. Kalau barang petasan ini mudah meledak. Kemungkinan ada sejumlah faktor membuat petasan meledak, mulai ada gesekan percikan api mungkin dari api rokok atau dari HP bisa juga menyebabkan ledakan,” pungkasnya.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan petugas di TKP berupa selongsong petasan, saat ini berada di tangan aparat kepolisian.