Kisah Wasiat Pilu Antara Ibu dan Anak yang Ditemukan di Bandung setelah Tinggal Kerangka

by -195 Views

Jumat, 2 Agustus 2024 – 00:02 WIB

Bandung, VIVA – Seorang ibu dan anak ditemukan telah meninggal dunia dan tinggal dalam keadaan kerangka di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Keduanya diduga menulis wasiat di dinding rumah sebelum meninggal.

Baca Juga :

Terpopuler: Jens Raven Peluk Wartawan Azizah Hanum, COVID-19 Ancam Olimpiade Paris

Kerangka Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan pada Senin, 29 Juli lalu. Keduanya diperkirakan telah meninggal dunia sebelum pandemi COVID-19 terjadi.

Dari unggahan akun X (Twitter) @BNGPY, kedua korban diduga menulis wasiat di dinding rumah sebelum menghembuskan nafas terakhir. Tulisan itu ditujukan kepada suami Indah dengan inisial MT.

Baca Juga :

Presiden Turki Erdogan Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Dalam tulisan di dinding, Indah Hayati berwasiat agar rumahnya dijadikan masjid untuk warga Tanimulya. Selain itu, dia juga memberikan pesan kepada MT agar tidak menyakiti wanita lain jika menikah lagi.

Baca Juga :

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Teheran, Ini Kiprah dan Perjuangannya untuk Palestina

“Aku minta rumah ini diwakafkan menjadi masjid Tanimulya. Jika MT (inisial suami) tidak mengizinkan untuk membangun masjid di tempat ini, maka itu berarti dia telah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya, khususnya warga RT 10. Pak RT tolong pastikan rumah ini dijadikan masjid setelah kematianku,” begitu bunyi wasiat yang diyakini ditulis oleh Indah.

“Jika kamu menikah lagi, aku harap kamu tidak akan menyakiti istri ketigamu nanti, aku melihat kamu telah mengambil istri baru lagi kan, yang berasal dari Ciamis dan fotonya bersamamu dipajang di FB,” lanjut tulisan dari Indah.

Sementara itu, juga ditemukan tulisan yang diduga ditulis oleh Elia. Isinya menyatakan bahwa dia sangat ingin melanjutkan sekolah, namun tidak mendapatkan dukungan biaya dari orangtuanya.

“Aku hanya meminta uang sekolah tapi kamu begitu. Kamu bilang raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kamu tidak mendukungku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu yang kamu tinggalkan karena menuntutnya menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna,” begitu wasiat dari Elia.

(Foto Ilustrasi) Garis polisi

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, ketika dikonfirmasi mengonfirmasi adanya tulisan di dinding rumah korban. Namun, ia belum dapat memastikan apakah tulisan tersebut benar-benar dibuat oleh korban.

“Benar, pada saat kita melakukan olah TKP, ditemukan tulisan-tulisan di dinding rumah tersebut. Konteksnya berkaitan dengan permasalahan yang dialami,” kata Tri kepada wartawan pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Untuk memastikan tulisan di dinding tersebut benar-benar dibuat ole kedua korban, polisi akan membandingkannya dengan tulisan korban di media lain. Hal ini dilakukan untuk menambah bukti pendukung.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, juga ditemukan tulisan yang diduga ditulis oleh Elia. Isinya menyatakan bahwa dia sangat ingin melanjutkan sekolah, namun tidak mendapatkan dukungan biaya dari orangtuanya.