Kisah Naomie yang Mistis: Siswi SMK Pendaki Gunung Slamet yang Hilang dalam Hutan

by -68 Views

Semarang, VIVA – Pelajar SMK 3 Kota Semarang bernama Naomi Daviola Setyanie (17), yang beralamat di Jalan Kauman Baru Blok B-1, Semarang, yang sempat hilang hingga akhirnya ditemukan saat mendaki di Gunung Slamet, bercerita kondisinya pada saat terpisah dari rombongan.

Naomi awalnya naik dari Pos Bambangan, Kabupaten Purbalingga pada Sabtu, 5 Oktober 2024, pukul 23.00 WIB. Dirinya kemudian bersama rombongan sampai puncak pada keesokannya harinya sekitar pukul 13.00 WIB.

Setelah istirahat dan berswafoto ditambah turun kabut tebal, Naomi dan rombongannya kemudian turun.

Naomi mengatakan pada saat turun, rombongannya terpecah menjadi tiga. Namun ketika hendak turun ternyata ia hanya sendirian.

Awalnya, Naomi mengaku tidak di barisan terakhir. Ia melihat ada dua orang di belakangnya, namun ketika ditunggu ternyata dua orang tersebut tidak ada.

“Kan ada empat orang. Pertama dia turun duluan, kedua saya dan ketiga ini ada dua orang. Pas di tengah, saya bisa melihat dua orang ini tapi saya tidak bisa lihat mas-mas ini (depan). Saya melihat dua ini di belakang masih ada orang, terus saya menengok tidak ada orang lagi bener sepi. Saya juga udah enggak ada jalan lagi bener-bener full hutan saya tidak bisa melihat apa-apa lagi selain hutan,” kata Naomi saat ditemui di kediamannya, Karangroto Genuk, Rabu, 9 Oktober 2024.

Naomi kemudian tersesat di hutan selama dua malam. Ia berhasil bertahan berkat tiga roti yang dibawa dan sumber mata air di sana. Selama tersesat, dirinya mengikuti burung berharap bisa menemukan jalan keluar dari hutan.

“Kalau makan mungkin dari roti yang kemarin saya bawa itu masih bisa dimakan tapi harus diirit-irit karena tidak tau berapa lama kita di sana jadi memang harus bertahan hidup gitu caranya. Lalu ikuti petunjuk burung sebenarnya agak ragu awalnya, kita tidak tahu burungnya apa baik atau tidak. Dia naik saya naik, dia turun saya turun sampai di tengah saya mulai berhenti istirahat,” bebernya.

Setelah ditemukan tim SAR gabungan, Naomi langsung diberi minum dan makan oleh Tim SAR Gabungan. Ia juga dilakukan pemeriksaan medis ketika sudah sampai di basecamp.

Sementara itu, sang ibu Dwi Ningsih Veronica mengaku sempat kaget saat mendengar anaknya hilang di Gunung Slamet. Ia langsung berangkat ke Purbalingga usai menerima kabar itu.

“Saya plong sekali ketika ada kabar dia ketemu, hati saya yang berceceran saya kumpulin lagi. Tapi tidak boleh lagi naik gunung, tidak boleh lagi. Aku tidak sanggup,” tambah Dwi.

Kronologi

Naomi dikabarkan hilang saat melakukan “open trip” pendakian di Gunung Slamet bersama rombongan yang berjumlah 40 orang pada 5-6 Oktober 2024.

Rombongan berangkat dari Base Camp Bambangan, Sabtu, 5 Oktober 2024, pukul 23.00 WIB, dan kembali lagi ke base camp, Minggu, 6 Oktober 2024, pukul 21.24 WIB.

Namun, Senin, 7 Oktober 2024, pukul 11.00, ketua rombongan melapor ke pihak “Base Camp” Bambangan bahwa ada satu pendaki atas nama Naomi Daviola Setyanie (17), pelajar SMK di Kota Semarang yang belum kembali.

Setelah mendapatkan kabar ada salah satu siswanya yang hilang ketika melakukan pendakian, ia langsung mengirimkan tim untuk membantu pencarian ke Gunung Slamet.

Selanjutnya, Basarnas Cilacap setelah menerima informasi dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Purbalingga bahwa ada seorang pendaki yang dikabarkan hilang di Gunung Slamet, langsung menerjunkan tim pencarian.

Tim penolong dari Basarnas Cilacap dan Unit Siaga SAR (USS) Banyumas ke lokasi kejadian untuk mencari keberadaan pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Slamet.

Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, kata dia, Naomi akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Selasa, 8 Oktober 2024, pukul 10.15 WIB.

“Naomi ditemukan sekitar 350 meter heading 120 derajat dari Pos 7 pada koordinat 7,14 derajat lintang selatan dan -109,13 bujur timur,” katanya menjelaskan.

Naomi selanjutnya dievakuasi oleh tim SAR gabungan menuju Pos Pendakian Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

Setelah tiba di Pos Pendakian Bambangan pada pukul 15.00 WIB, kata dia, Naomi langsung dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dengan telah ditemukannya pendaki atas nama Naomi, maka operasi SAR dinyatakan selesai.

Laporan: Didiet Cordiaz/tvOne Semarang