Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi sorotan terkait tingkat kepuasan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. Sebuah survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa citra Kejagung masih di bawah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), meskipun berbagai kasus besar telah terungkap. Pengamat antikorupsi Yudi Purnomo Harahap menyatakan bahwa jika difokuskan pada kasus-kasus korupsi, kepuasan masyarakat terhadap Kejaksaan bisa mencapai 75 persen. Meskipun demikian, Yudi menilai bahwa perbandingan antara Kejagung dan KPK tidak tepat karena kedua lembaga memiliki fokus dan wewenang yang berbeda dalam menangani korupsi. Litbang Kompas mencatat bahwa Kejagung mendapatkan angka kepuasan 70 persen sementara KPK 72,6 persen, menunjukkan perbedaan citra di mata masyarakat. Diskusi mengenai kinerja Kejagung terus bergulir, dengan fokus pada upaya pemberantasan korupsi dan penanganan kasus-kasus besar yang telah terungkap, seperti kasus korupsi timah yang melibatkan Harvey Moeis dan kasus impor gula yang melibatkan eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong. Meskipun upaya pemberantasan terus dilakukan, perbandingan antara Kejagung dan KPK tetap menjadi sorotan untuk masyarakat.