Dalam menghadapi masa-masa sulit, Nissan sedang mempertimbangkan untuk menjual kantor pusat globalnya sebagai bagian dari upaya pemangkasan biaya yang sedang dilakukannya. Markas besar perusahaan yang terletak di Yokohama, Tokyo, didirikan pada tahun 2009 dengan harga lebih dari 100 miliar yen. Kabar tentang rencana menjual aset ini diungkapkan oleh CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, pertengahan tahun ini.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi penghematan biaya yang telah dilakukan Nissan setelah mengalami kerugian besar tahun lalu. Perusahaan juga berencana untuk menutup tujuh pabrik, termasuk dua di dalam negeri, dan mengurangi jumlah tenaga kerja hingga 20.000 orang dalam beberapa tahun ke depan. Perusahaan juga akan menghentikan pengembangan model-model tertentu dan mengurangi kompleksitas suku cadang hingga 70 persen.
Selain itu, Nissan berupaya memperkuat kemitraannya dengan Mitsubishi dan mungkin juga akan memperluas kerjasama dengan mitra lainnya, seperti Dongfeng dari Cina, untuk memproduksi mobil di pabrik yang tidak terpakai. Langkah-langkah ini diambil untuk membantu Nissan bertahan dan tetap bersaing di pasar saat ini yang semakin ketat.
