Menteri Luar Negeri Memaparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Membawa Banyak Manfaat bagi Indonesia

by -131 Views

Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan bahwa kementeriannya telah berkolaborasi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian Perdagangan, dalam menciptakan sejumlah inovasi dalam diplomasi ekonomi yang memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Menurut Retno, salah satu langkah diplomasi ekonomi terkait dengan terus meningkatnya ekspor perdagangan ekonomi dari Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, dari Januari hingga November 2023, nilai perdagangan ekspor Indonesia mencapai US$439,1 miliar. Retno juga menyebut bahwa tren ekspor Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu, bahkan negara ini mengalami surplus, serta investasi yang masuk semakin bertambah.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga telah melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022, di mana mereka berhasil mendapatkan daftar proyek kerjasama yang bernilai US$38,2 miliar. Langkah serupa juga dilakukan pada KTT ke-43 ASEAN dengan berhasil memperoleh 93 proyek bernilai US$38,2 miliar.

Dalam upaya untuk mengurangi hambatan-hambatan perdagangan, Kementerian Luar Negeri melakukan perundingan dengan berbagai negara, termasuk perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) terkait diskriminasi produk-produk Indonesia, seperti kelapa sawit, dan juga terkait hilirisasi industri.

Indonesia juga terus memperjuangkan hilirisasi untuk seluruh produk berbahan minyak sawit yang ditentang Eropa, serta melakukan perundingan dengan beberapa negara di benua Afrika untuk menguatkan kerja sama ekonomi.

Semua langkah diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan terkait kurangnya pemahaman dasar-dasar diplomasi yang dilontarkan oleh beberapa pihak. Menurut Retno, data dan langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri telah membuktikan keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia.