Minggu, 25 Februari 2024 – 07:44 WIB
Jakarta – Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1 kilometer dari pusat kawah gunung berapi aktif tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, mengatakan erupsi terjadi pagi ini pukul 05.35 WITA dengan kolom abu tebal yang mengarah ke barat.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35,5 milimeter dan durasi 85 detik,” kata Stanislaus dalam laporan yang diterima di Jakarta, Minggu, 25 Februari 2024.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.
Sementara itu, bagi masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diimbau untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
Berdasarkan data pengamatan kegempaan PVMBG pada periode 00.00 sampai 24.00 WITA, 24 Februari 2024, Gunung Ili Lewotolok tercatat mengalami 15 kali gempa letusan, 9 kali gempa guguran, 362 kali gempa hembusan, 18 kali gempa fase banyak, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa vulkanik dalam.
Gunung Ili Lewotolok adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gunung api tersebut memiliki ketinggian 1.423 meter atau setara dengan 4.669 kaki di atas permukaan laut. Puncak gunung memiliki kawah besar yang menyerupai kaldera berbentuk bulan sabit yang disebut Metong Lamataro oleh penduduk setempat. (ant)