Rabu, 1 Mei 2024 – 00:17 WIB
Jakarta – Polda Sulawesi Utara menepis isu tentang adanya uang setoran bulanan sejumlah Rp10 juta dari seorang pengusaha batu bara yang mempekerjakan almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT. Isu tersebut menjadi viral di media sosial TikTok.
Uang setoran tersebut diklaim diterima oleh Kapolres Kota Manado, Komisaris Besar Polisi Julianto P Sirait dengan tujuan menjadikan korban sebagai pengawal pribadi seorang pengusaha di Jakarta.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil menegaskan bahwa isu tersebut tidak terbukti benar.
“Kami tegas membantah tuduhan tersebut. Tuduhan tersebut sudah diperiksa oleh Bidang Pengawasan Profesionalisme (Propam) dan tidak terbukti benar,” ujar Michael, Selasa 30 April 2024.
Dia menyebut bahwa Kapolresta Manado hingga saat ini masih sedang diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulut.
Sejauh ini, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Brigadir Ridhal bekerja sebagai ajudan atau driver salah satu pengusaha di Jakarta sejak akhir 2021. Propam juga sedang mendalami informasi yang beredar bahwa korban diajak oleh rekan kerja di Polresta Manado.
“Hal tersebut masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Michael.
Kematian Brigadir Ridhal menjadi sorotan karena tewas bunuh diri dengan luka tembak di kepala. Status Brigadir Ridhal adalah seorang anggota Satuan Lalu Lintas Polres Kota Manado, Sulawesi Utara. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.
Saat ditemukan, jasad Brigadir Ridhal berada di kursi sopir sebelah kanan mobil Toyota Alphard dengan nomor polisi B 1544 QH.
Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim untuk menyelidiki kematian Brigadir Ridhal Ali. Bahkan, tim khusus juga telah dikirim ke Jakarta atas instruksi Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan.
Kematian Brigadir Ridhal yang diduga bunuh diri menimbulkan kecurigaan, namun polisi memastikan bahwa almarhum benar-benar bunuh diri.
