16 Desa Terdampak oleh Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat

by -80 Views

Jumat, 10 Mei 2024 – 15:20 WIB

Halmahera Barat– Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi yang statusnya telah menjadi level III alias siaga. Hal ini terjadi karena aktivitas gunung tersebut terus meningkat hingga Jumat 10 Mei 2024. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat, Wawan Gunawan mengatakan, tinggi kolom abu erupsi gunung tersebut mencapai 1.200 meter di atas puncak atau 2.525 meter di atas permukaan laut. Akibatnya, sebanyak 16 desa terdampak hujan abu. “Erupsi gunung Ibu sudah mengeluarkan abu setinggi 1.200 meter. 16 desa terdampak erupsi di Kecamatan Tabaru,” ujar Wawan Gunawan saat dikonfirmasi, Jumat 10 Mei 2024.

Dia menjelaskan, bahwa letusan Gunung Ibu ini telah terjadi sejak 28 April 2024, dengan tinggi kolom abu mencapai 3,5 kilometer dari puncak gunung. Dengan terus berlanjutnya aktivitas tersebut, status Gunung Ibu akhirnya ditingkatkan menjadi siaga level tiga dengan terdampak berjarak 7-8 kilometer dari titik puncak. “Dampaknya sekitar 7-8 kilometer ke pemukiman. Tapi ini tidak menutup kemungkinan juga di luar Kecamatan Tabaru bisa terdampak. Melihat gunung Ibu ini sudah mengalami letusan sejak April lalu dan alami peningkatan sekarang,” ujarnya. Wawan menuturkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum memindahkan warga ke lokasi yang aman. Hanya saja, langkah antisipasi seperti menentukan titik kumpul, jalur evakuasi, hingga kesiapan peralatan logistik telah disiapkan. Menurut Wawan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait masyarakat yang terkena penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun, pihaknya intens memberikan imbauan kepada masyarakat sembari berkoordinasi dengan pemerintah setempat. “Jadi sejauh ini belum ada warga terkena ISPA dan kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, ditambah dengan TNI-Polri juga, kolaborasi,” katanya. Wawan berharap agar masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di radius 8 kilometer dari puncak gunung. Hari ini, kata dia, pihaknha akan turun untuk segera melakukan pembuatan posko titik kumpul. “Pihak kami mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas. Hari ini kami juga rencana mau turun untuk pembuatan posko sekaligus persiapan-persiapan lain di lapangan titik kumpul itu, dengan melaksanakan sosialisasi di Kecamatan Tabaru,” terang Wawan.