Irjen Ansyaad Mbai: Densus Jangan Dirusak!

by -121 Views

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sedang menjadi sorotan, setelah salah satu anggotanya terlibat dalam kasus penguntitan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah.

Oknum dari unit elit kontraterorisme Mabes Polri bahkan tertangkap basah oleh tim pengamanan Puspom TNI yang ditugaskan di Kejaksaan Agung, karena terpergok menguntit Jampidsus.

Dari hasil pemeriksaan POM TNI, oknum tersebut memang adalah anggota Polri dari satuan Densus 88 Polri. Saat diinterogasi, oknum penguntit juga tidak bisa mengelak bahwa memang ‘ditugaskan’ untuk menguntit Jampidsus, berdasarkan pemeriksaan handphone pelaku terdapat profiling Jampidsus.

Sebagai langkah lanjutan terkait kasus penguntitan Jampidsus oleh oknum Densus 88, Kejaksaan telah menyerahkan oknum Densus 88 tersebut ke Propam Polri sebagai satuan pemeriksa internal anggota Polri untuk ditindaklanjuti.

Kasus penguntitan ini masih terus berlanjut, meskipun pihak Kejaksaan maupun Mabes Polri telah memberikan tanggapan terkait kasus tersebut. Publik masih bertanya-tanya mengapa oknum Densus 88 menguntit salah satu pejabat di Kejaksaan Agung itu dan siapa yang menyuruhnya.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) yang juga tokoh senior Densus 88, Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai merasa geram dengan kejadian tersebut. Dia menyebut bahwa ada faksi lain di Densus 88 yang berada di luar kendali satuan dan menyatakan bahwa Densus 88 adalah aset nasional dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Ansyaad meminta publik tidak menghakimi Densus hanya karena ulah oknum anggotanya. Dia menegaskan bahwa Densus 88 adalah aset bangsa dan pihaknya berhak menuntut perbaikan atas kasus tersebut agar tidak merusak reputasi Densus.

Sebelumnya, oknum anggota Densus 88, Bripda IM diduga menguntit Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah. Insiden ini terjadi saat makan malam di salah satu restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI juga telah memberikan tanggapan terkait insiden tersebut untuk meningkatkan pengamanan di Kejagung RI.